Kabupaten Temanggung – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Temanggung menggelar apel akbar dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-100. Mengusung tema ‘Satu Abad NU’, apel akbar tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Temanggung Yunianto bersama jajaran Forkopimda, pimpinan eksekutif tertinggi di Jawa Tengah, pengurus struktural NU se-Temanggung, Banom NU, dan masyarakat secara umum, Selasa (31/1/2023).
Ditemui seusai acara, Yunianto mengucapkan selamat atas terselenggaranya peringatan Harlah NU Ke-100. Sebagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis pada agama, Yunianto berpesan NU nantinya semakin bijak dan dewasa dalam bertindak. NU baginya adalah ormas yang senantiasa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di Temanggung pada seluruh lini kehidupan.

“Atasnama DPRD Temanggung, mewakili seluruh masyarakat Temanggung, saya mengucapkan selamat kepada NU yang kali ini telah menginjak usia ke-100 tahun. Satu abad ini tentunya adalah waktu yang tidak singkat, waktu yang telah menempa NU menjadi ormas yang dewasa dalam bersikap, menjadi ormas yang senantiasa memberikan manfaat untuk masyarakat di seluruh bidang,” ungkapnya.
Yunianto yang juga merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung ini tak lupa menegaskan bahwa NU merupakan organisasi yang turut berjasa dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Bung Karno sebagai Sang Proklamator menurutnya juga sangat mencintai NU, terbukti dari pidatonya ketika Harlah NU Ke-40 tahun 1966 kala itu di Stadion GBK Senayan.
“Berbicara tentang NU, sisi historis bangsa Indonesia mencatat bahwa NU ini ikut mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia saat Agresi Militer Bangsa berlangsung. Ada resolusi jihad yang kemudian melahirkan konsepsi khubbul wathon minal iman. Kemudian, Bung Karno sebagai sosok proklamator, sebagai guru ideologis kita juga sangat mencintai NU. Pidatonya di Harlah NU Ke-40 kala itu, Bung Karno secara jelas menegaskan bahwa dirinya mengapresiasi NU yang turut menjaga keutuhan bangsa dan stabilitas negara,” terangnya.
Terakhir, Yunianto berpesan bahwa menjelang kontestasi politik di tahun 2024 ini, maka NU harus menjadi motor penggerak terciptanya harmonisasi sosial. Seperti halnya pada Pemilu 2019 lalu di mana muncul isu-isu agamais dalam politik yang cenderung dipolitisasi, maka ia berharap NU turut menangkalnya. Di sisi lain, NU baginya juga memiliki musuh untuk dihadapi bersama-sama dengan pemerintah serta masyarakat, yakni ekstrimisme, radikalisme, hate speech, dan hoax.
“Karena kita memasuki tahun politik, maka NU harus ikut bersama-sama mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonisa. Banom yang ada harus dikoordinir untuk menangkal segala sesuatu yang sifatnya destruktif. Jangan sampai integrasi sosial masyarakat dan internal NU terpecah karena agitas politik. Kita juga punya musuh bersama, yakni ekstrimisme dan radikalisme sebagai ideologi yang membahayakan bangsa. Di sisi lain, praktik ujaran kebencian dan hoax juga harus kita tangkal, jangan sampai memanasnya situasi seperti 2019 yang lalu terjadi kembali,” pungkasnya.
Koresponden : Enggar – Zidan