Dukung Kampung Bibit Kedungbanteng, Sadewo: Butuh Etalase untuk Pemasaran

0

Kabupaten Banyumas – Wakil Bupati Banyumas, Drs. Sadewo Tri Lastiono, M.M., mengunjungi lokasi kampung bibit di dua desa di Kec. Kedungbanteng, Minggu petang (29/1/2023).

Dalam kunjungannya, Sadewo, yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kab. Banyumas mengaku siap untuk membantu membangun etalase untuk pemasaran dari kampung bibit di Desa Dawuhan Kulon dan Desa Dawuhan Wetan.

“Produksi bibit berbagai macam tumbuhan di kedua desa sagat potensial, sehingga harus terus dikembangkan. Saya sangat tertarik dengan pengembangan kedua desa sebagai kampung bibit. Saya tahunya kalau tempat bibit itu di Salaman, Magelang. Ternyata, dari cerita para petani di sini, sebagian bibit yang di Salaman disuplai dari Dawuhan Kulon dan Dawuhan Wetan,” tuturnya

Berkaca dari Salaman, lanjut Sadewo, yang juga ketua PMI Kab. Banyumas, maka perlu adanya etalase untuk sarana promosi dari bagian managemen pemasaran.

“Etalase yang saya maksud itu harus berada di lokasi yang cukup terbuka dan di pinggir jalan terutama jalan besar seperti jalan provinsi atau nasional sepertihalnya di Karanglewas, Sumpiuh, Kemranjen dan lainnya untuk memajang bibit-bibit hasil produksi dari Dawuhan Kulon dan Dawuhan Wetan. Selain itu juga harus disiapkan tenaga untuk pemasaran, dan disini saya siap bantu,”imbuhnya.

Setelah etalase disiapkan, maka bisa dibuatkan database untuk mengetahui jumlah stok bibit dan jenisnya apa saja, kemudian untuk proses berikutnya adalah sertifikasi dan Dinas Pertanian harus memfasilitasi.

Yang menarik, para petani yang mengembangkan bibit ternyata adalah anak-anak muda. Sehingga nantinya perlu ada wadah, misalnya petani milenial Banyumas. “Perlu pembentukan kelompok petani milenial. Dan nantinya didaftarkan ke notaris. Hal ini penting untuk bisa mendapatkan bantuan-bantuan baik dari perbankan, BUMD ataupun Baznas. Saya siap untuk membantu dan membiayai pembentukan kelompok petani milenial ini sampai ke notaris,” tegasnya.

Di tempat yang sama, perwakilan Kelompok Tani Pucuk Hijau Dawuhan Wetan, Muhammad Binsyah, mengatakan, Desa Dawuhan Wetan bisa dikatakan sebagai kampung bibit, karena 30-40 persen bergelut dengan bibit.

“Selama ini, kami memasarkan secara online. Baik lewat media sosial seperti Facebook maupun marketplace seperti, Shopee,” paparnya.

Dari berbagai jenis binit tanaman buah, yang paling sering dipesan adalah alpukat dan durian. Di Banyumas bibnit durian tidak hanya di Kemranjen dan Somagede, namun di Kedungbanteng ada yakni dari Dawuhan Wetan dan Kulon.

“Benih alpukat dari Dawuhan Wetan yang unggul adalah varietas kendil, yang buahnya besar dan manis. Ukuran satu buah alpokat bisa mencapai 8 ons hingga 1 kilogram,”jelasnya.

Selama ini, pemasaran bibit tanaman sudah merambah hampir semua daerah di Pulau Jawa dan Kalimantan. Untuk mengiriman di bawah 100 bibit, biasanya ia menggunakan jasa pengiriman. Namun, untuk pengiriman bibit di atas 100 pohon, harus menggunakan truk.

Omset per petani rata-rata Rp1 juta hingga Rp1,5 juta dalam 2-3 minggu dan ada 8 petani yang tergabung di dalamnya. “Kami berterima kasih dengan Pak Wakil Bupati yang akan membantu dan bakal memfasilitasi adanya etalase bibit,” pungkasnya.

Koresponden : Aim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here