Yunianto: Bangsa Indonesia Berperadaban Adiluhung

0
Foto: Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung, Yunianto

Kabupaten Temanggung – Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung, Yunianto menyatakan bahwasanya Pancasila merupakan ideologi bangsa yang bersifat final. Tidak hanya cukup sampai di situ, Pancasila menurutnya juga mampu bertahan dari rong-rongan berbagai macam nilai asing maupun infiltrasi ideologi yang bersifat laten.

Tahun 1965 misalnya, Yunianto mengatakan bahwasanya Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur dan kepribadian bangsa Indonesia dirong-rong oleh gerakan ekstrimis kiri. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa untuk menggantikan kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa, mengingat konsepsi ekstrimis kiri ini bertentangan dengan sila-sila dalam Pancasila.

“Tahun 1965 dalam historiografi bangsa Indonesia masih tercatat sebagai peristiwa penting yang harus kita maknai. Pancasila saat itu oleh ekstrimis kiri ingin diganti dengan ideologi lain yang akhirnya juga menggugurkan beberapa tokoh penting di negeri ini melalui penculikan. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa terlaksana, mengingat Pancasila sebagai dasar bersifat statis dan nilai-nilai interpretasinya dinamis yang membuatnya selalu relevan dengan konstelasi zaman,” papar Yunianto di kediamannya, Desa Caruban, Kandangan, Sabtu (1/9/2022).

Yunianto yang juga merupakan Ketua DPRD Temanggung ini tak lupa memberikan penjelasan bahwasanya Pancasila merupakan dasar negara yang dicetuskan oleh Bung Karno dalam sidang BPUPKI. Bung Karno dikatakan olehnya menggali sila-sila tersebut ketika berada dalam masa pengasingan, tepatnya di Ende. Kemampuan berbaur dengan masyarakat dan ketajaman dalam kontemplasi ini yang akhirnya membuat Bung Karni terilhami pemikirannya untuk mencetuskan Pancasila.

“Jadi sejarah juga harus kita luruskan. Apabila ada yang menyatakan bahwa Bung Karno condong ke kiri itu salah besar, mengingat Bung Karno sendiri adalah pencetus Pancasila. Ideologi ini oleh Bung Karno digali dari kepribadian dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang murni. Melalui pemikiran kritis dan visioner, Bung Karno akhirnya mampu untuk mengkonfigurasikan konsepsi politik bernegara tersebut menjadi istilah yang kita sebut sebagai Pancasila,” lanjutnya.

Terakhir, El KomandanTe Temanggung tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa menjaga Pancasila dengan mengamalkan setiap nilai-nilainya di kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, ia yakin infiltrasi nilai-nilai asing maupun ideologi yang bertentangan dengan Pancasila akan gagal, karena masyarakat Indonesia senantiasa terbentengi dengan pemikiran yang moderat serta bersumber dari tata nilai dan kepribaduan bangsa.

“Di Hari Kesaktian Pancasila ini, mari kita jaga Pancasila, kita amalkan bersama di kehidupan sehari-hari. Menjadi manusia Pancasilais di Bumi Pertiwi adalah kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Bukan hanya ekstrimis kiri seperti yang tertulis di sejarah saat ini saja, akan tetapi kapitalisme, khilafah, radikalisme, dan teorisme adalah ideologi yang harus kita tentang bersama. Ingat, bangsa ini adalah bangsa yang berperadaban adiluhung,” tandas Yunianto.

Koresponden: Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here