Kabupaten Kebumen- Peringatan Hari Keluarga Naional (Harganas) 2021 menjadi titik bangkit Kab. Kebumen untuk menekan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis.
Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih menyoroti terkait pemenuhan kecukupan gizi bagi keluarga di Kab. Kebumen selama pandemi Covid-19. Politisi perempuan PDI Perjuangan ini terus mendorong untuk memastikan pelayanan kesehatan dan kebutuhan gizi keluarga di Kebumen tercukupi dengan baik.
“Kecukupan gizi warga kita perhatikan dengan baik. Utamanya untuk anak, ibu hamil dan menyusui yang memang butuh perhatian terkait gizi. Selain itu kita menaruh perhatian untuk keluarga yang rentan terhadap persoalan ekonomi,” paparnya, Selasa (29/06/2021).
Ristawati menjelaskan, pada Maret lalu pihaknya bersama segenap elemen lintas sektoral telah menggelar kegiatan ‘Rembug Stunting Kebumen’. Kegiatan ini sebagai suatu upaya percepatan dan pencegahan dan penanggulangan stunting secara terintegrasi.
“Kita berkomitmen untuk mengakhiri segala malnutrisi dan mengatasi kebutuhan gizi bagi balita, remaja, wanita hamil atau menyusui juga para lansi. Beberapa waktu lalu, kita juga bagikan susu gratis untuk anak-anak di Kecamatan Ambal dan Kutowinangun,” jelasnya.
Ia menyebut, bahwa prevelensi angka stunting di Kebumen secara berkala berangsur mengalami penurunan. Meski begitu, masih terdapat pekerjaan rumah dari beberapa indikator penyebab stunting yang akan terus ditekan.
“Di tahun 2019 yang semula sekitar 19,65 persen menjadi 15,34 persen di 2020. Kita target 2021 bisa diangka 12 persen. Masih menyisakan pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan bersama untuk mewujudkan Kebumen Zero Stunting,” terangnya.
Lebih lanjut, sejumlah upaya yang dilakukan dalam menekan angka stunting yakni, dengan memberikan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pola asuh untuk pencegahan stunting.
“Tidak hanya edukasi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif, tapi kita juga mulai dari edukasi para calon penganten kemudian adanya pendampingan dan pemantauan hari pertama kehidupan (HPK) sampai seribu hari kehidupan bayi,” pungkasnya.
Koresponden : MH