
Kabupaten Wonogiri – Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri akan direhab total mirip Guatape di Kolombia. Ada enam lokasi yang akan dikembangkan, yakni Wisata WGM, perluasan kawasan seluas 115 ha disisi barat Wisata WGM, sejumlah pulau di WGM, dan tiga lokasi di Desa Sendang tak jauh dari Wisata WGM, yakni Bukit Joglo, Bukit Cenik, dan tiga Bukit Susu.
Proyek yang dikerjakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu akan dilaksanakan pada 2021-2022 dengan menelan dana sekitar Rp170 miliar.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Kawasan Wisata WGM, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo berharap ada nilai lebih untuk masyarakat sekitar. Karena selama 32 tahun berdiri, WGM tidak pernah mengalami perbaikan atau perubahan alih fungsi. FGD berlangsung di Ruang Girimanik Sekretariat Daerah, Sabtu (24/4/2021).
“Para warga pada saat itu rela bertransmigrasi ke Sumatera dengan harapan waduk tersebut dapat memberi kemakmuran bagi masyarakat yang masih tinggal di daerah tersebut. Namun kenyataannya, waduk seluas 8.800 hektare tersebut belum memberikan kontribusi optimal meski sudah mulai dioperasikan puluhan tahun,” kata Joko Sutopo.
Mas Jekek sapaan akrab Bupati Kab. Wonogiri turut menyesalkan karena WGM tidak bisa mengoptimal. Terlebih dalam pembangunannya, banyak masyarakat yang menjadi korbannya. “Tidak hanya saya saja yang menyesal, tapi juga warga transmigran yang pulang kampung untuk menengok. Karena waduk yang dibangun pada 1976 dan selesai pada 1982 itu mengorbankan 67.000 warga pada 51 desa dan 6 kecamatan yang harus angkat kaki dari tanah kelahirannya,” jelasnya.
Harapan Mas Jekek ikon Kabupaten Wonogiri yaitu WGM dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan.
“Dari aspek sosiologis yang dirasakan masyarakat itu, kami meminta kepada Kementerian PUPR ada kebijakan khusus bagi Wonogiri,” pungkas Bupati Wonogiri yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Wonogiri.
Koresponden: Firr Febb