Warga Sruweng Apresiasi Pro Aktif Fitria Handini

0
Foto: Reses Anggota DPRD Kebumen Fraksi PDI Perjuangan, Fitria Handini

Kabupaten Kebumen – Sejumlah warga Kecamatan Sruweng mengapresiasi peran aktif anggota DPRD Kebumen Fraksi PDI Perjuangan, Fitria Handini dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

Hal tersebut diungkapkan saat penjaringan aspirasi masyarakat atau reses masa sidang III tahun 2021 yang berlangsung di kediamannya, RT 02/02 Desa Jabres, Kec. Sruweng.

Seorang warga, Jasirin turut mengapresiasi dukungan Fitria Handini terhadap program pembangunan desa baik fisik maupun non fisik. Menurutnya, sejauh ini cukup terlihat keberpihakan kepada persoalan yang dihadapi masyarakat.

Foto: Reses Anggota DPRD Kebumen Fraksi PDI Perjuangan, Fitria Handini

“Kita senang bisa diundang reses, karena selama ini beliau sudah menananam kebaikan di desa kami dengan pembangunan jalan. Kami sangat senang karena jalan sudah halus dan memudahkan masyarakat,” jelas warga Desa Donosari.

Sedikitnya perwakilan dari enam desa di Kecamatan Sruweng menghadiri kegiatan tersebut. Sebagai representasi Partai wong cilik, kegiatan reses fokus pada pembahasan pengentasan kemiskinan melalui berbagai aspirasi dari PDI Perjuangan.

Reses masa sidang III tersebut dihadiri sedikitnya 30 dari elemen masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pada kesempatan itu, juga dihadiri jajaran motor Partai baik struktural serta badan sayap Partai di tingkat PAC.

Seorang warga lain, Daud menilai sosok Fitria Handini merupakan legislator aspiratif. Perempuan yang duduk di Komisi B DPRD Kebumen ini dianggap telah mampu menjembatani kebutuhan masyarakat.

“Mbak Dini betul-betul menjadi jembatan apa yang menjadi persoalan masyarakat. Beliau punya spirit untuk kepentingan masyarakat. Kita terus menjalin komunikasi langsung dengan beliau,” terangnya.

Sementara, Fitria Handini menyampaikan, perlu adanya sinergitas baik masyarakat secara langsung maupun pemerintah desa selaku perangkat pemerintahan dibawah untuk menampung usulan masyarakat.

“Reses menjadi kewajiban kami, sebagai sarana penjaringan aspirasi dengan harapan pertama dapat silaturahim juga sebagai bahan diskusi yang akan kami perjuangkan,” ungkapnya.

Ia meminta, kepada masyarakat agar memahami tentang kondisi anggaran yang terpaksa ada refocusing lantaran Covid-19. Namun demikian, adanya refocusing tersebut bukan satu alasan untuk melayani masyarakat melalui usulan yang dikemas dalam kegiatan reses.

“Pandemi ini banyak yang kena refokusing. Untuk pokir Rp 1 miliar saya taruh di Sruweng semua. Tapi memang terbatas karena saya mengurusi sekitar 80 desa. Saya prioritaskan ke program non fisik pemberdayaan seperti perikanan dan peternakan,” tutur dia.

Koresponden : MH

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here