Usaha Gerabah dan Batik Milik Kader Komunitas Juang Boyolali

0

Kabupaten Boyolali – Salah satu Kader Komunitas Juang Kab. Boyolali, Isna Bayu, merintis usaha gerabah. Usaha tersebut dirintis oleh Isna Bayu sejak satu tahun yang lalu. Hal tersebut Isna lakukan sebagai wujud kemandirian ekonomi bagi Kader Komunitas Juang Boyolali.

Bayu sapaan akrab Isna Bayu yang beralamat di Desa Tambah Rejo Kecamatan Winong, Kab. Boyolali tersebut menjalankan usaha gerabah berawal dari keinginannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Bayu mengatakan, bahwa gerabah yang dijual dengan bermacam variasi, mulai dari vas bunga, tempat minum, tempat air cuci tangan, piring, serta gelas. Selain itu, Bayu memanfaatkan media sosial seperti Facebook, serta online shop, seperti Shoope, Tokopedia dan Bukalapak.

“Konsumen gerabah pada masa Pandemi Covid-19 mengalami peningkatan, terutama untuk jenis gerabah tempat cuci tangan. Konsumen rela mengantri untuk mendapatkan gerabah tersebut, di karenakan modelnya yang unik, serta harganya yang cukup terjangkau,” ujarnya.

Bayu menambahkan, bukan hanya usaha gerabah, Bayu juga menjalankan bisnis dari kedua orangtuanya, yaitu usaha batik. Bisnis batik yang dirilis orangtuanya tersebut berdiri sejak tahun 2014. Awal mula berdirinya usaha batik tersebut adalah berawal dari ibunya yang berhasil memenangkan tender memproduksi batik untuk daerah Semarang. Selain itu, batik tersebut juga telah memiliki Hak Paten dengan ciri khas batik bermotif ikon Kota Boyolali, yaitu sapi. Bayu juga menerima pesanan pembuatan batik tulis, batik cap, serta batik printing.

“Batik yang kami produksi sudah memiliki Hak Paten untuk seragam di beberapa instansi yang ada di Kabupaten Boyolali. Selain itu, kami juga mendapat pesanan untuk membuat seragam dengan ikon Kota Boyolali di 16 Kecamatan yang ada di kabupaten Boyolali. Saya berharap, semoga generasi muda mau belajar mandiri , lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali,” tutupnya.

Koresponden : Mita & Handika