Kabupaten Temanggung – Bertempat di Pringapus, Ngadirejo, Mega Kristiawan seorang Calon Kader Juang Kabupaten Temanggung memulai langkah strategis membangun kemandirian ekonominya di sektor peternakan. Realisasi langkah ini tidak terlepas dari alasan historis dan klimatologis yang menjadi alasan utama pengembangan sektor peternakan.
Menurutnya, keahlian dalam beternak ini didapatkan dari keluarganya. Lahir dari keluarga yang tidak lepas dari aspek pertanian dan peternakan sebagai penopang hidup membuat hati Mega tergugah untuk ikut andil mengembangkan sektor tersebut.
“Banyak pemuda yang mulai meninggalkan sektor pertanian dan peternakan, padahal konstelasi zaman tidak akan mendegradasi kebutuhan manusia sehingga eksistensi dua sektor tersebut tetap akan mendapatkan permintaan dari pasar,” tutur Mega ditemui di kediamannya, Jumat, (16/04/21).

Mega juga menuturkan jikalau wilayah Kabupaten Temanggung sebenarnya juga memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan melalui sektor peternakan. Dengan curah hujan yang cukup serta cuacanya yang sejuk membuat wilayah ini tidak memiliki resiko yang signifikan untuk terjadi kekeringan. Di sisi lain, rumput untuk pakan ternak juga tumbuh dengan subur sebagai implikasi kondisi klimatologis. Tentu ini menjadi potensi untuk pakan ternak yang dapat meminimalisir biaya operasional usaha.
Walaupun baru berjalan kurang dari setahun, domba yang dibudidayakan oleh Mega juga dinilai memiliki kualitas baik dan optimal, sehingga tidak sedikit masyarakat yang terstimulasi untuk turut serta mengembangkan sektor peternakan.

“Beberapa masyarakat sering datang dan menanyakan tentang mekanisme pengelolaan usaha ini. Sebagai seorang Calon Kader Juang, tentu saya sangat bangga, karena meskipun dalam skala kecil, saya bisa ikut mengimplementasikan poin kelima Pancasetya Komunitas Juang, yaitu Menebar Manfaat Untuk Rakyat,” tandas Mega.
Lebih lanjut, Mega juga menyampaikan harapannya kepada generasi muda khususnya di Kabupaten Temanggung supaya tidak malu dan ragu dalam mengembangkan sektor peternakan. Stigmatisasi kepada para peternak yang lahir dan berkembang di beberapa elemen masyarakat merupakan sebuah dimensi sosio-kultural semata, yang paling utama adalah urgensi dari komoditas peternakan ini memiliki peranan penting bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Ini lah bentuk pemahaman yang harus diresapi dan disadari oleh pemuda.
Koresponden: Enggar dan Zidan