Kota Pekalongan – Masyarakat Kota Pekalongan memiliki berbagai tradisi yang unik. Salah satunya adalah tradisi Syawalan yang diwarnai dengan pembuatan panganan dari ketan, atau lopis berukuran raksasa.
Tradisi Syawalan atau Lopis Raksasa di Pekalongan ini biasanya dilaksanakan pada H+7 Lebaran atau tanggal 8 Syawal. Setelah 2 Tahun tidak diadakan karena pandemi Covid-19, tahun 2022 ini tradisi pemotongan lopis raksasa di Gang 8 Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara kembali digelar pada Senin (9/5/2022).
Usai memotong lopis, Edy Supriyanto mengucap rasa syukur karena tradisi lopis raksasa kembali berjalan setelah pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah sudah berjalan. Mudah-mudahan kita bisa memelihara tradisi asli Kota Pekalongan ini, Lopis Raksasa, Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan. Tradisi Lopis Raksasa ini tidak hanya digelar di Krapyak jl Rosmala, tetapi ada juga di gang 1, gang 8 yang paling besar, bahkan hampir di tiap rumah menyediakan makanan lopis,” ujar Edy.
Edy Supriyanto berharap masyarakat Kota Pekalongan mengingat pesan Bung Karno di lapangan Kebon Rodjo (sekarang monumen).
“Presiden Soekarno datang dalam rapat akbar di lapangan Kebon Rodjo Pekalongan tahun 1950, beliau berpesan agar rakyat Pekalongan bersatu seperti lopis, sehingga warga Krapyak setiap Syawalan selalu memotong lopis,” jelas Edy.
Syawalan ini masyarakat Krapyak juga biasanya menyediakan makanan ringan dan minuman secara gratis kepada para pengunjung. Masyarakat juga biasanya menggelar kegiatan hiburan, pentas seni dan lomba-lomba serta menghias kampung untuk memeriahkan tradisi ini.
Koresponden: Sang Hadi