Kota Salatiga – Diterima di Halaman Gedung DPRD Salatiga dengan cara lesehan, para pendemo membawa mobil pick up sebagai kendaraan komando menyeruakan aspirasi rakyat. Gerakkan elemen mahasiswa tersebut terus berorasi menyindir para penguasa atas kebijakan yang dianggap tidak bersahabat dengan rakyat kecil. Mahasiswa menyebut, mereka tidak ditunggangi oleh siapa pun. Bahkan, menolak tawaran roti yang telah disiapkan dan mendesak Ketua DPRD Salatiga, serta anggota DPRD Salatiga yang hadir untuk orasi meski sambil lesehan.
Salah satu perrwakilan mahasiswa, Fahmi Arsyad mengatakan,”kami juga meminta Ketua DPRD membuktikan jika berpihak kepada rakyat, untuk menekan apa yang diinginkan masyarakat, yakni tolak kenaikan harga BBM, termasuk menandatangani nota kesepahaman,” ujarnya.
Dirinya pun membacakan, jika pada tanggal 12 September 2022 ini dibuat nota kesepahaman dengan DPRD yang selanjutnya DPRD mengawal, berpihak menolak kenaikan harga BBM, serta berjanji menyampaikan 4 tuntutan hari ditandatangani bersama.
“Kami menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Kami juga mendesak pemerintah melakukan penghematan anggaran birokrasi dan dialihkan untuk kepentingan rakyat. Selain itu, kami merekomendasikan pemerintah untuk melakukan evaluasi kebijakan terkait kenaikan harga BBM bersubsidi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, yang akrab disapa Bung Dance di hadapan para mahasiswa menyebutkan, jika kewenangan kenaikan harga BBM bukan ada di DPRD Salatiga.
“Kita tidak memiliki kewenangan, maka kami mengirim langsung ke Pemerintah Pusat. Bicara Demokrasi bukan saling memaksakan kehendak. Karena ini adalah lembaga, akan diagendakan ke dalam masukkan masyarakat terkait kenaikan harga BBM,” tuturnya.
Secara pribadi, tuntutan yang sampaikan mahasiswa sangat setuju. Namun, atas nama DPRD harus melalui prosedur. Maka pihaknya akan memasukkan hal tersebut ke dalam Banmus.
Setelah sempat tarik ulur di bawah terik matahari, desakan para pedemo berhasil meluluhkan Bung Dance untuk menandatangani nota kesepahaman dengan elemen mahasiswa. Dihadapan saksi ratusan massa, wartawan, serta pihak keamanan yang pimpin langsung Kapolres Salatiga, AKBP Indra Mardiana, Bung Dance menandatangani Surat Perjanjian berisikan empat poin tuntutan pedemo.
Koresponden : Bagas
