Pondasi permasalahan dasar kepala daerah bukan terletak bagaimana bangunan fisik megah nan mempesona mengelilingi tiap sudut kota. Jauh sebelum capain itu, utamanya entaskan kemiskinan adalah pondasi pemikiran dasar yang harus tertuang pada grand design kepemimpinan seorang kepala daerah dalam mengarungi mandataris yang diperolehnya dari rakyat.
Sejalan dengan spirit Dedication of Life, hal itu dibuktikan oleh sosok politisi senior dari PDI Perjuangan Jawa Tengah. Memperoleh kepercayaan kuat dari masyarakat Kab. Wonogiri, kesempatan berharga itu berhasil diaktualisasikan secara optimal oleh Joko Sutopo, atau sosok yang akrab disapa Mas Jekek melalui skema politik anggarannya.
Bermodalkan beberapa program unggulannya, politisi yang saat ini dipercaya kembali untuk menahkodai wilayah yang juga dikenal sebagai Kota Gaplek itu terbukti berhasil menekan angka kemiskinan dengan begitu signifikan. Sebagai suksesi capaian tersebut, Mas Jekek menerapkan salah satunya adalah kolaborasi dua program unggulan Rame Pasare dan Makmur Petanine.
Berdasar data yang penulis input langsung dari kolaborasi olah data di BPS serta laman resmi Pemkab Wonogiri, Kolaborasi ini terbukti mampu menekan angka kemiskinan dari 13,2% menjadi sekitar 9,8% pada akhir tahun 2020. Menguatkan pondasi itu, Mas Jekek juga mengungkapkan, “Keberhasilan pencapaian selama tiga tahun kepemimpinan dari angka 12,98% kemudian meningkat menjadi 13,2% dan atas dukungan semua pihak angka kemiskinan di Kab. Wonogiri telah turun menjadi 10,7%,” terangnya.
Sehingga melihat fenomena ini Politik Anggaran adalah rubrik utama yang menjadi fokus Mas Jekek dalam membangun kerangka berpikir untuk lahirnya sebuah grand design kepemimpinannya. Politisi senior Partai berlogo Banteng Moncong Putih itu berkeyakinan kuat, bahwa ketika Politik Anggaran dijalankan secara tepat-sigap, pasti akan membawa kebaikan dan melahirkan kesejahteraan merata.
Penulis: Hana