Kabupaten Temanggung – Bertempat di Pasar Ngadirejo, Slamet Chundori sosok Calon Kader Juang Kabupaten Temanggung memulai langkah membangun kemandirian ekonomi di sektor UMKM dengan berjualan “Cilor Maklor”. Usaha ini telah ditekuninya selama dua tahun dan mengalami berbagai modifikasi sesuai dengan perkembangan trend pasar.
Usaha yang dilakukan ini merupakan bentuk waralaba dari Pandawa Galunggung yang berpusat di Tasikmalaya. Setiap harinya, Slamet bisa menjual 5-7 Kilogram Cilor Maklor dan mampu mendulang pendapatan bersih minimal seratus ribu rupiah.
Memulai langkah dengan mengidentifikasi selera masyarakat, Slamat mendapatkan konklusi bahwa permintaan pasar terjadi fluktuasi yang cenderung menurun. Oleh karenanya, Slamet berinovasi supaya usahanya mendapatkan simpati dari konsumen. Slamet menciptakan resep yang mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan usaha lain yang bergelut di bidang yang sama. Bagi Slamet, resep inilah yang menjadi senjata pamungkas untuk mengoptimalkan peluang pasar yang tersedia.

“Keramahan dalam memberikan pelayanan harus sangat diperhatikan, di situlah pelanggan akan merasa nyaman,” tutur Slamet.
Eksistensi sebuah usaha tidak akan mendapatkan simpati dari masyarakat jikalau kepribadian pelaku usahanya tidak bersahabat. Memberikan pelayanan terbaik serta sikap yang friendly inilah yang menjadi strategi kedua bagi Slamet dalam usaha yang dinaunginya.
Terakhir, Slamet menekankan tentang pentingnya tempat bagi usaha. Lokasi strategis akan berpeluang menghasilkan profit yang lebih maksimal, dikarenakan accessibility-nya dapat dijangkau oleh konsumen. Dengan gerobak dorongnya, Slamet senantiasa mengikuti dinamika mobilitas masyarakat, supaya bisa menyerap pundi-pundi keuntungan di berbagai tempat.
Koresponden: Enggar