Kabupaten Klaten – Dengan adanya Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai tata kehidupan, harus bersama-sama menghadapinya dengan gotong royong. Dengan adanya kesatuan dan gotong rotong ini, maka telah mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Tengah, Stephanus Sukirno dalam sosialisasi wawasan kebangsaan yang mengusung tema, “Dengan Semangat Pancasila, Kita Bangkit dari Pandemi”, di Gedung Wanita Klaten, Selasa (16/11/2021).

Dalam sosialisasi tersebut diikuti oleh, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelajar, ibu-ibu PKK, serta pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Dalam kesempatan itu, Stephanus Sukirno mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama tumbuh dan bangkit dalam menghadapi Pandemi Covid-19 di Klaten dengan gotong royong.
“Dengan adanya Covid-19, menjadi momentum dalam menyatukan energi menghadapi Pandemi Covid-19. Diperlukan gotong royong untuk menghadapi Pandemi. Dengan adanya kesatuan dan gotong rotong ini, maka telah mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan kita,” tuturnya.
Stephanus Sukirno menambahkan, gotong royong harus menjadi pilar penanganan Pandemi, baik terkait penanganan sektor kesehatan, maupun pemulihan ekonomi dan bantuan sosial. Stephanus bersyukur, gotong royong tersebut terimplementasi nyata di Klaten.
Stephanus Sukirno mengungkapkan, ideologi Pancasila itu harus dipakai sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, masyarakat diajarkan mencintai bangsa Indonesia ini lebih dari pada mencintai golongan, kelompok, individu, maupun keluarga.
“Saat ini, dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat banyak yang selalu mengagungkan sesuatu yang berasal dari luar negeri. Hal itu sebenarnya bahaya yang tidak tertara. Kalau diteruskan seperti itu, bangsa Indonesia ini akan runtuh. Maka dari itu, kita harus mencintai segala sesuatunya yang berasal dari Indonesia,” imbuhnya.
Stephanus Sukirno mengingatkan tentang sejarah Bung Karno. Stephanus juga mengutip kata-kata Bung Karno,Beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
Koresponden : Wawan