Sri Rejeki Hadiri Acara Bersih Desa Bersama Warga Tempel

2
Foto: Sri Rejeki Memberikan Sambutan

Kabupaten Wonogiri – Dusun Tempel, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo lebih tepatnya di kediaman Sugiarto selaku Kepala Dusun Tempel, warga bersama perangkat desa mengadakan ritual bersih desa berupa kenduri yang dilanjutkan dengan pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki. Adji Dury Santoso, S.Sn, M.M yang membawakan lakon ‘Sri Mulih,’ Rabu (12/07/2023)

Bersih dusun merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat. Khususnya di Jawa, ritual bersih dusun merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah dusun ataupun desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat dusun, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga dusun dan sekitar untuk satu tahun mendatang.

Foto: Sri Rejeki Bersama Warga Masyarakat Tempel

Pagelaran Wayang Kulit di Dusun Tempel tersebut juga dihadiri oleh Sri Rejeki, Komandan Tempur Elektoral Bintang Dua dari Dapil 2 Wonogiri, Forkompimcam, Kepala Desa Kerjo Lor Laura Isabella, dan Suratmo selaku Ketua Ranting PDI Perjuangan Kerjo Lor.

“Acara sedemikian merupakan unsur penyeimbang atau penyelaras antara hubungan manusia dengan alam atau Tuhan Yang Maha Esa. Selain hal-hal fundamentalis tersebut, hal ini merupakan salah satu upaya masyarakat untuk nguri-uri budaya Jawi yang notabene salah satu langkah untuk melestarikan budaya Jawa agar tetap dikenal oleh generasi muda dan tidak punah,” kata Sri Rejeki.

Pihaknya juga berpesan kepada para muda-mudi untuk bangga dengan adat istiadat Jawa yang masih kental dengan unsur adab ketimuran yang berbanding terbalik dengan gaya hidup barat.

“Tak luput perhatian dari kami, bahwa antusias masyarakat yang hadir pada acara tersebut dinilai sangat tinggi sekali, terbukti dengan datangnya masyarakat dari berbagai dusun di Lingkungan Desa Kerjo Lor yang memadati area pagelaran Wayang Kulit,” lanjutnya.

Momen tersebut juga dimanfaatkan oleh Sri Rejeki untuk memaparkan atau mensosialisasikan program-program PDI Perjuangan yang menjadi komitmen Partai dengan masyarakat. Tak lupa, Sri Rejeki juga berpesan untuk selalu menghindari segala bentuk transaksi politik yang berhubungan dengan Money Politics.

“Dengan modal komitmen kepada masyarakat yang berupa alus dhalane, rame pasare, segat wargane, sukses petanine, pinter wargane gratis sekolahe dan dilandasi dengan dasar bahwa program-program tersebut sudah dirasakan oleh masyarakat selama kurun waktu 2014-2023 ini, saya menghimbau untuk menghindari transaksi Money Politics,” terang Sri Rejeki.

“Kita sebagai masyarakat harus bisa memantau, mencegah, dan melaporkan terjadinya politik uang. kita diharapkan jangan mudah tergiur. Bayangkan saja, dengan uang yang tidak seberapa, nantinya nasib kita ditentukan untuk lima tahun ke depan. Jika kita memilih hanya karna uang dan ternyata kita salah memilih pemimpin, maka kita sendiri yang akan susah,” ucap Sri Rejeki dengan dijawab oleh sambutan riuh gembira penonton.

Koresponden : Firfeb

2 COMMENTS

Leave a Reply to Yy Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here