Kabupaten Klaten – Pemerintah Kab. Klaten akan mengoptimalkan fungsi tempat isolasi terpusat dengan melakukan evakuasi, serta penjemputan bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif tanpa gejala, maupun positif bergejala ringan ke fasilitas isolasi terpusat.
Bupati Klaten, Hj.Sri Mulyani mengatakan, Kab. Klaten ada 52 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dievakuasi ke tempat isolasi terpusat Provinsi, yaitu di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Proses pemindahan warga dari Klaten menuju Boyolali tersebut melibatkan aparat gabungan dari Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro, Polres Klaten, Kodim Klaten, serta Pemkab.Klaten. Sejumlah pejabat juga turut memantau jalannya evakuasi diantaranya, Irwasda Polda Jateng, Dir Sabhara, Dansat Brimob, Kabid Humas, serta Forkompinda Klaten.
“Evakuasi warga ke lokasi isolasi terpusat akan dimaksimalkan. Hal ini dikarenakan, angka konfirmasi positif Covid-19 di Kab. Klaten cukup tinggi. Kebijakan penempatan warga di isolasi terpusat dimaksudkan untuk menekan angka penularan Covid-19. Sesuai arahan Pak Kapolda, karena jumlah akumulatif masih di atas 4000, tentunya kami juga harus membagi,” tuturnya.
Hj. Sri Mulyani menghimbau warga yang akan dibawa ke lokasi isolasi terpusat, untuk tidak perlu khawatir dan takut, karena seluruh kebutuhan selama menjalani isolasi akan ditanggung Pemerintah. Di lokasi isolasi terpusat, seluruh kebutuhan tersedia, baik tenaga kesehatan, makanan, vitamin, obat-obatan, maupun logistik lainnya selama 24 jam, termasuk petugas keamanan. Selain itu, juga akan dilakukan tes PCR kepada masing-masing pasien yang telah menjalani 7 hari isolasi.
“Proses pelaksanaan PPKM Level 4 di Kab. Klaten untuk percepatan penanganan Covid-19 teknisnya harus cepat. Apabila tidak, maka akan banyak timbul korban dan bertambah masif. Semoga Pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Tetap jaga kesehatan, tetap semangat, serta taat protokol kesehatan,” pungkas Hj. Sri Mulyani, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Klaten.
Koresponden : Wawan