Kota Tegal – Kegiatan sosialisasi sebagai pilar dari perekonomian Indonesia dan UMKM selama ini dirasa masih belum bisa tumbuh secara tepat. Sehingga banyak program UMKM yang berkaitan dengan bantuan-bantuan dari pemerintah belum memberi hasil maksimal.
Hal ini dikatakan oleh anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Harris Turino kepada Kemenkop UKM RI dalam acara Sosialisasi Program Strategis Kementerian Koperasi dan UKM RI, yang bertempat di Sanggar Pramuka Jalan Hangtuah Kota Tegal.
Minggu (09/07/2023), pada forum tersebut Harris Turino turut didampingi Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, perwakilan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Tegal, serta dua ratus tamu undangan yang hadir secara langsung.
Dijelaskan oleh Harris, untuk di Kab. Tegal sebetulnya terdapat rumah kemasan bagi UMKM yang nilainya sekitar hampir 2 miliar dan rencananya tahun ini didirikan. Sementara untuk Kota Tegal sendiri memang belum ada, padahal Kota Tegal adalah pusat perdagangannya, yang meski bukan di produksinya.
“Kita paham bahwa Kota Tegal pusat perdagangannya, perekonomiannya ada di Kota Tegal. Akan tetapi produksinya kita sepakati memang masih kebanyakan ada di Kab. Tegal,” ungkap Harris.
Oleh karena itu, melalui perannya sebagai anggota DPR RI, ia akan melakukan langkah terobosan untuk memajukan UMKM. Salah satunya adalah dengan mengadakan pelatihan UMKM yang akan digelar di bulan Agustus, dan akan ada pelatihan UMKM.
Ia menegaskan, bahwa pelatihan yang menyasar masyarakat di Tegal Barat ini adalah sebuah konsep pelatihan yang bukan hanya melatih setengah hari selesai. Ini nanti sifatnya adalah workshop, termasuk nanti adalah menyerap dari produk-produk UMKM.
“Saat ini kita sedang merancang satu kuliner UMKM di daerah, yang rencananya akan ditempatkan di daerah bekas pelabuhan serta rencananya itu nanti untuk UMKM yang khusus kuliner, di situ mandiri,” tekannya.
Sementara itu, Kusnendro berkomitmen untuk mendorong UMKM agar terus dipercayakan. Terlebih dalam hal ini sedang terdapat pembahasan kerja tentang toko eceran dan Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Pemberdayaan para pelaku UMKM ini ke depan kita tetapkan langkah-langkah strategisnya. Salah satunya adalah bagaimana para pelaku UMKM dan para PKL dapat melalui proses pemberdayaan terlebih dahulu, serta penempatan mereka yang lebih layak,” tutup Kusnendro.
Koresponden : Gus
