
Kota Depok – Di masa hidupnya, almarhum bapak saya adalah seorang buruh pabrik kayu, rotan, dan meubel di Jakarta Selatan, kemudian di Cakung, dan terakhir di Tangerang.
Kemudian, karena kerja kerasnya, beliau dipercaya oleh seorang ahli cat dari Taiwan untuk membantu membuka pabrik cat untuk kebutuhan meubeler di kawasan perbatasan Tangerang dan Serang, hingga akhirnya beliau wafat karena sakit keras.
Di masa awal-awal bergiat sebagai aktivis pergerakan, tahun 1990-an awal, hampir setiap akhir pekan saya kongkow di rumah-rumah petakan buruh pabrik. Kadang-kadang di Semanan Kalideres, di Cengkareng, di Cakung, sampai ke kawasan pabrik di Narogong, Bekasi.
Berkat berinteraksi dengan mereka, tumbuh karakter kuat untuk tidak mudah menyerah dan berempati dengan sesama, senasib sepenanggungan.
Setiap ‘Hari Buruh’ yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, saya selalu teringat almarhum wajah bapak; juga wajah kawan-kawan buruh pabrik di masa silam, yang penuh dengan romantika perjuangan itu.
Terima kasih bapak, terima kasih teman-teman buruh pabrik di mana pun engkau berada. Dari engkau, aku belajar banyak tentang semangat untuk hidup yang lebih mulia, hidup untuk memuliakan sesama.
Selamat Hari Buruh.
Hidup Buruh…!!!
Demikian sekilas catatan kecil dari seorang anak buruh.
SDA
Depok, 1 Mei 2025 – pukul 21.58 WIB