Kabupaten Pekalongan – Serasa tak lengkap bagi masyarakat Jawa apabila tidak turut serta melakukan tradisi turun menurun berupa Megengan . Karena tradisi Megengan itu merupakan wujud syukur dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Megengan menurut filosofi Jawa berarti ngempet atau menahan. Di mana dalam konteks bulan Ramadhan berarti menahan diri dari hawa nafsu. Megengan biasanya diadakan beberapa hari menjelang bulan Ramadhan. Masyarakat mengisi Megengan dengan berbagai macam kegiatan seperti olahraga, karena menyadari setelah masuk bulan Ramadhan aktivitas kegiatan olah raga akan berkurang.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Taufiq Rizal, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan dari Fraksi PDI Perjuangan dengan melakukan tradisi Megengan dengan menggelar pertandingan sepak bola segitiga dengan tajuk “Megengan Trofeo Cup 2022” yang diikuti 3 tim kecamatan di lapangan Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar, Kamis (31/3/2022).
Acara Megengan Trofeo Cup 2022 difasilitasi sepenuhnya oleh Taufiq Rizal, yang juga sebagai pengurus Askab PSSI Pekalongan. Juaranya direbut oleh PS PAKSI (Pemuda Ansor Kecamatan Kesesi).
“Megengan Trofeo Cup ini sebagai ajang latihan sepak bola bersama tiga kecamatan sebagai penutupan kegiatan olahraga sepak bola sebelum memasuki bulan puasa. Karena di bulan Ramadhan kita akan lebih fokus menjalankan ibadah puasa,” terang Taufiq Rizal yang juga Ketua PAC Karanganyar.
Tujuan Megengan menurut Rizal sebagai rasa bersyukur atas berkah akan datangnya bulan Ramadhan yang suci dan mohon lindungan Allah SWT semoga lancar dalam menjalankan ibadah puasa. Hal itu wujud dari hubungan manusia dengan Tuhan atau “Hablum Minallah”.Selain itu juga wujud mempererat hubungan silaturahim antara sesama umat manusia atau ” Hablum Minannas”.
“Megengan sebagai penanda bagi umat Islam untuk melakukan persiapan khusus menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan semoga kita lancar menjalankan ibadah puasa,” pungkas Rizal.
Koresponden: Gus Santo