Kota Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dikenal sebagai pemimpin yang cekatan, ramah, penuh inovasi, serta melekat di masyarakat. Aksi heroik khasnya selalu dinanti masyarakat, terkhusus warga Kota Semarang. Tidak heran jika pada tahun 2019, ia dinobatkan sebagai Wali Kota terbaik se-Asia.
Sebagai seorang pemimpin, Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang tau betul keinginan warganya dan permasalahan yang ada. Dalam merestorasi Kota Semarang, terkhusus di ranah kemiskinan. Program holistik atau menyeluruh yang menggratiskan segala urusan sosial di semua kelompok usia dari lahir sampai meninggal, menjadi jawaban atas permasalahan yang ada. Atau menciptakan peluang UMKM dan menstimulasi ekonomi, Hendi meluncurkan kredit Wirausaha Bangkit Jadi Jawara (Wibawa).
Selain itu, Hendi terus mengoptimalkan program percepatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Di mana program ini memprioritaskan rumah yang terkena bencana. Ia mengaku, proses RTLH secara normal harus melewati beberapa tahap. Mulai dari pengajuan, verifikasi lapangan oleh dinas terkait, pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta penganggaran.
Hendi menceritakan, pada saat berkunjung di Kec. Semarang Utara, ia bertemu dengan simbah-simbah (nenek-nenek) yang rumahnya sudah sangat pendek, karena jalannya tinggi. Pasalnya, hal ini dikarenakan simbah hanya bisa nguruk rumahnya dan tidak bisa meninggikan rumahnya.
“Mbah di Rusunawa wae ya,” kata Hendi.
“Moh aku pengen nek kene wae Pak Wali (gamau, aku pengen di sini aja Pak Wali),” kata si Mbah.
Begitulah percakapan singkat antara Wali Kota Semarang dengan Simbah. Sehingga dengan begitu cekatan dan tidak memerlukan waktu lama, Hendi langsung membedah rumah simbah tersebut.
Dikatakannya bahwa, “ada hal-hal yang tidak bisa kita berpikir secara nalar. Orang wilayahnya sudah sangat ‘mohon maaf’ sudah tidak layak dan tidak sehat, tapi orang-orangnya masih tetap bertahan di situ. Ya, itu hal-hal yang pemerintah harus mampu mendengarkan perasaan mereka. Mereka masih pengen di situ, ya solusinya bedah rumah,” ucapnya.
Atau ketika Hendi secara khusus memanggil ke Balai Kota, bocah kecil bernama Kaka (13) yang viral karena mengarahkan spot foto hingga gaya para wisatawan yang berkunjung di Kota Lama. Ia begitu terkesan dengan semangat Kaka yang tidak mau mengemis untuk mencari uang dan lebih baik menjadi pengarah foto wisatawan. Lewat semangat Kaka, Hendi akan menyebar luaskan prinsip Kaka ke warga Kota Semarang.
“Kadang ada pelajaran hidup yang kita tahu dari anak kecil. Si Kaka ini memberi pelajaran kepada saya dan mudah-mudahan pada yang lain. Bahwa hidup itu harus berjuang, tidak hanya kemudian menadahkan tangan kemudian njalok wong (minta orang), njalok dibantu, tapi gimana ikhtiar kita supaya menghasilkan sesuatu untuk keluarga,” pungkas Hendi.
Penulis: S.FM
keren…!!!! Wali Kota masa kini..