Peringati Hari Jadi Kabupaten Klaten ke-217, Sri Mulyani: Dilaksanakan Secara Sederhana

0

Kabupaten Klaten – Dalam Peringatan Hari Jadi ke-217 Kab. Klaten, yang dilaksanakan di Pendopo Pemerintah Kab. Klaten, serta diikuti secara virtual oleh jajaran Pemkab Klaten, berjalan khidmat dan sederhana. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menghindari kerumunan, akibat Pandemi Covid-19,Rabu (28/07/2021).

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani, Forkopimda Klaten, serta OPD Kab. Klaten, mengusung tema,“Makarya Kanti Legawa Sinartan Pandonga Amrih Corona Enggal Sirna”, yang memiliki arti, Bekerja dengan Ikhlas disertai Doa agar Corona segera hilang.

Bupati Klaten, Hj.Sri Mulyani dalam sambutannya, mengajak masyarakat untuk saling bergotong royong dalam menangani, serta mengendalikan laju penyebaran Covid-19 di Kab. Klaten. Selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, masyarakat juga diingatkan untuk selalu berdoa, semoga Pandemi Covid-19 segera berakhir.

Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani, bersama jajaran Forkopimda Klaten melakukan ziarah ke Makam leluhur pendiri Klaten, serta Makam Bupati Klaten pertama, kedua dan ketiga

“Dalam peringatan Hari Jadi Klaten ke-217 ini dilaksanakan secara sederhana. Sebab, kondisi Pandemi Covid- 19 di Kab. Klaten belum berakhir. Saat ini, ada 1.966 warga Klaten yang meninggal dunia. Sedangkan jumlah kumulatif terpapar Covid-19 sekitar 28 ribu. Sementara, 26 ribu dinyatakan sembuh. Saya berharap, melalui Peringatan Hari Jadi Klaten Ke-217, semua komponen harus ikhlas bekerja, serta menguatkan semangat gotong royong,” ungkapnya.

Acara Peringatan Hari Jadi Klaten Ke-217 yang dilaksanakan terbatas dan sederhana tersebut, dilaksanakan sekitar 30 menit. Dalam momentum tersebut, para hadirin mengenakan baju putih dan selendang lurik sebagai simbol kesederhanaan.

“Selendang lurik merupakan konsistensi dan makna kebanggaan daerah atas potensi Klaten yang harus dijaga. Lurik itu adalah produk kebanggaan masyarakat Klaten. Maka dari itu, seluruh masyarakat, khususnya ASN Klaten harus bangga dengan potensi sendiri. Sebab, selendang lurik ini simbol semangat. Selendang lurik juga mengajarkan kita, bahwa harus bangga dengan produk daerah. Sedangkan seragam putih adalah symbol, kalau kita semua warga Klaten masih mempunyai semangat, agar Klaten kembali pulih menjadi zona putih. Klaten yang terbebas dari pandemi Covid-19,” tutur Hj. Sri Mulyani, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Klaten.

Hj. Sri Mulyani, bersama jajaran Forkopimda Klaten juga melakukan ziarah ke Makam Kyai Mlati, sebagai leluhur cikal bakal berdirinya Klaten, Makam Bupati Klaten Pertama dan Kedua, di Kajoran Kecamatan Wedi, serta Makam Bupati Klaten Ketiga, di Semangkak Kecamatan Klaten Tengah.

Koresponden : Wawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here