Kabupaten Sragen – Mbak Yuni selaku Bupati Sragen tidak berhenti berinovasi mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam rangka menjamin keberlangsungan hidup dan stabilitas ekonomi masyarakat khususnya ekonomi menengah kebawah terdampak Corona.
Setelah sebelumnya memberi kelonggaran tagihan bayar PDAM dengan pemberian subsidi, pihaknya kemudian menggulirkan bantuan berupa 1.613 paket Sembako kepada Masyarakat ekonomi menengah kebawah di kabupaten Sragen.
Pembagian paket sembako ini diberikan dengan sistem drive thru di kawasan Rumah Dinas Bupati Sragen. Dari gerbang depan Rumah Dinas Bupati Sragen penerima sembako dilakukan pengecekan suhu, setelah itu dibagikan masker kepada yang belum mengenakan. Lalu penerima akan diberi kupon guna ditukarkan dengan paket sembako berupa beras 5 Kg dan telur setengah kilogram.
Mbak Yuni mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari Program Jaring Pengaman Sosial yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Program tersebut di ambilkan dari dana bantuan yang dihimpun dari Corporate Social Responsibility (CSR), rekening Sragen Peduli, dan iuran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sragen.
“ini wujud perhatian maupun kepedulian pemerintah daerah untuk masyarakat. Dan ini juga tidak mengambil dari dana APBD Sragen, namun menggunakan dana dari CSR ataupun dari dana bantuan sosial perusahaan yang ada di sragen, antara lain Rumah Sakit Amal Sehat, kemudian dari kumpulan pengusahaan yang terkumpul dalam rekening sragen peduli kita belikan sembako ini,” terang Mbak Yuni yang juga kader PDI Perjuangan.
Yuni bersyukur bahwa masyarakat Sragen punya kesamaan pandangan bahwa perlu kerja sama untuk meringankan beban warga yang terdampak wabah virus Corona yang mengakibatkan kondisi ekonomi yang lesu.
Bantuan Sembako tersebut sangat di syukuri oleh Parno, seorang tukang becak.
“Saya sangat bersyukur sekali hari ini bisa membawa pulang beras lima kilogram, ora nempur (tidak membeli beras). Karena adanya corona ini jadi tidak ada penumpang sama sekali. Terimakasih pemerintah yang telah peduli terhadap rakyat kecil,“ tutur Parno salah satuboenerima sembako.
Dibawah Komando Mbak Yuni, Pemerintah Kab. Sragen juga berfokus terhadap jaringan ekonomi untuk para pekerja yang terkena PHK. Bukan hanya para pekerja saja, akan tetapi PKL dan UMKM kecil juga diperhatikan oleh pemerintah Kab. Sragen.
“mereka lah yang paling merasakan dampak akibat virus corona dan mereka yang paling utama untuk mendapatkan bantuan sosial. Akan tetapi di satu sisi juga para pekerja seni pun juga merasakan dampak akibat virus ini. Dikarenakan tidak ada agenda ataupun pekerjaan yang membutuhkan para pekerja seni, dan mereka juga menginginkan pemerintah untuk peduli dengan nasib mereka. Dari pemerintah sudah menyiapkan dana untuk para pekerja seni. Dana tersebut diambilkan dari dana APBD Sragen sebesar kira-kira 50 miliar. Dari anggaran sebesar 50 Miliar akan diplotkan sesuai penggunaan untuk bantuan.“ papar Yuni.
Koresponden: Rafif Abrar S dan Isa Budi Kahono