Nonton Wayang Kulit, Rober Ajak Warga Jaga Warisan Budaya

0
Foto: Kehadiran Rober dalam Acara Pagelaran Wayang Kulit

Kabupaten Karanganyar – Wakil Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, S.E., M.M menyaksikan pagelaran Wayang Kulit di Dusun Bajang Kulon, Desa Petung, Jatiyoso, Jumat malam (8/7/2022).

Pagelaran dalam rangka ‘Bersih Dusun’ itu menghadirkan dalang Dwi Santoso, S.Sn., M.M yang juga merupakan sosok Kepala Desa Petung.

Foto: Rober Ajak Masyarakat Senantiasa Nguri-uri Budaya Adiluhung

Santoso selaku ketua panitia kegiatan menuturkan rasa terima kasih atas antusias warga yang sudah hadir pada gelar budaya tersebut. Pagelaran Wayang Kulit itu dikatakan untuk melestarikan kebudayaan wayang sekaligus sebagai media hiburan dan memberikan edukasi dari lakon yang diceritakan di pagelaran Wayang Kulit.

Dwi Santoso yang juga merupakan sosok KomandanTe Bintang Dua Karanganyar menuturkan jika dirinya mengangkat Lakon Pendowo Sukur.

“Banyak filosofis yang bisa diambil, terutama dari Lakon Pendowo Sukur dalam esensi kehidupan sehari hari,” tutur Dwi.

Sementara itu, Wabup Rober mengatakan bahwa Wayang Kulit merupakan kesenian yang sifatnya mengajarkan kebaikan sehingga warisan budaya ini perlu dijaga kelestariannya.

“Karena ini warisan budaya seni yang adiluhung, keberadaannya harus dilestarikan selamanya,” pinta Kader PDI Perjuangan tersebut.

Rober juga menyebut Wayang Kulit ini merupakan salah satu hiburan favoritnya. Tokoh utama dalam lakon Punakawan di Pewayangan Jawa ini dikisahkan sebagai pengasuh sekaligus penasihat yang menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan.

“Senang sekali, Bajang Kulon tasih gguri-uri budaya. Kalau tidak dilestarikan dengan seperti ini, akan hilang,” imbuhnya.

Atas kecintaan pada wayang kulit, Rober mengaku bahwa dirinya termasuk salah satu orang yang bertanggung-jawab melestarikan budaya bangsa ini.

“Lebih-lebih pesan Bapak Proklamator sebelum meninggal, ada Trisakti Bung Karno. Pertama berdaulat dalam politik, kedua berdikari dalam ekonomi, ketiga berkepribadian dalam kebudayaan,” pungkas Rober.

Koresponden : ERS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here