Kabupaten Demak – Menyambut hasil Muktamar ke-34 PBNU, Politisi PDI Perjuangan yang kini mengemban amanah sebagai Bupati Demak, dr. Hj. Eistianah memiliki cerita unik tersendiri.
Dikatakan olehnya, bahwa berbicara Ketua Umum PBNU yang baru terpilih ini tidak jauh kenangan yang terpatri atasnya. Demikian, karena sosok Gus Yahya ini adalah salah satu tokoh atau tepatnya adalah guru agama yang memiliki kedekatan dengan keluarga besarnya.
“Berbicara Gus Yahya, memang beliau adalah salah satu guru terbaik, panutan, dan juga salah satu seseorang yang memotivasi saya untuk berjuang demi mengemban amanah sebagai kepala daerah di Kab. Demak,” ungkap Mbak Eisti, sapaan akrab Srikandi PDI Perjuangan itu.
Lebih lanjut, cerita itu dimulai ketika Mbak Eisti melakukan silaturahmi di Ponpes Raudlatul Thalibin, Leteh. Dari kedekatan kekeluargaan yang sudah terjalin lama itu kemudian terbentuknya cerita untuk memantik dirinya sebagai seorang politisi ulung.
Pada momentum itu pula yang kemudian ditegaskan oleh Mbak Eisti, bahwa kendati kedekatannya dengan Nahdliyin begitu kuat, namun jiwa dan hatinya sudah begitu rekat dengan Marhaenisme, yang mana itu adalah cerminan dari anak ideologis Bung Karno dan PDI Perjuangan.
Sehingga pada kesempatan baik ini Mbak Eisti turut berpesan kepada seluruh kader Nahdlatul Ulama di Kab. Demak untuk bantu binantu, bergotong royong mewujudkan apa yang telah menjadi keputusan bersama itu.
“Karena melalui peran serta warga Nahdliyin di daerah, maka organisasi Nahdlatul Ulama akan dapat terus menuai ragam manfaat bagi sesama/seluruh warga masyarakat,” pesannya.
Koresponden : Hana – Rahmad