Mas Uyip : Mari Kita Bergotongroyong Membangun Perekonomian Kota Tegal

0

Kota Tegal – Viralnya hajatan dan konser dangdut yang di gelar oleh wakil ketua DPRD, berdampak buruk bagi pelaku usaha seperti pedagang kaki lima. Sebab, setelah viralnya video konser dangdut, Pemerintah Kota Tegal langsung mengambil langkah dengan menutup seluruh tempat wisata, Pasar Tiban, cafe, serta mematikan lampu di tempat keramaian. Para pengusaha dan Pedagang Kaki Lima (PKL) membuat tulisan di media sosial. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tegal, H. Edy Suripno ikut angkat bicara. Edy Suripno mengatakan, sebagai garda depan, PDI Perjuangan merupakan Partai wong cilik. Dalam menanggapi yang terjadi di Kota Tegal, menjadi pelajaran bagi seluruh Kader Partai, terutama dalam menanggulangi Pandemi Covid-19 yang berada di Kota Tegal.

“Saya menyayangkan, apabila keputusan yang diambil Pemerintah Kota Tegal dalam menangani Covid -19 dengan menutup tempat wisata, tempat hiburan, PKL Pasar Tiban. Jangan sampai Pandemi Covid-19 malah mematikan roda perekonomian,” tutur Mas Uyip, sapaan akrab Edy Suripno.

Mas Uyip juga meminta Walikota Tegal untuk meninjau ulang kebijakan yang telah dikeluarkan. Jadikan insiden kemarin sebagai pelajaran.

“Saya mengajak kepada seluruh Kader Partai dan masyarakat untuk bergotongroyong bersama dalam membangun perekonomian di Kota Tegal, agar menjadi lebih baik. Dengan demikian, roda perekonomian dapat berjalan dengan baik, sehingga tidak akan ada lagi keresahan di masyarakat,” tutup Mas Uyip, yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kota Tegal.

Koresponden : Bagas Imantoro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here