Kota Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Mas Hendi, memastikan proyek pelebaran Jalan Sriwijaya berjalan lancar. Mas Hendi optimis, proyek pelebaran jalan di depan Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal bisa rampung sesuai target yakni, pada Oktober 2022 mendatang. Proyek infrastruktur jalan baru ini diharapkan, juga mampu mendorong pergerakan ekonomi masyarakat.
Mas Hendi mengatakan, pembangunan Jalan Sriwijaya tersebut dengan swakelola kemungkinan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 5 Miliar, dengan perkiraan bulan Oktober bisa rampung. Mas Hendi berharap, semoga lalu lintasnya menjadi lebih baik dan lancar.
Mas Hendi menambahkan, saat ini, Pemerintah Kota Semarang juga melaksanakan pembangunan jalan dari Jangli ke arah Undip. Kemacetan di kawasan Semarang atas diprediksi meningkat, mengingat kuliah tatap muka telah kembali berjalan, sehingga mahasiswa dari berbagai daerah luar Kota Semarang akan tinggal di kawasan tersebut.
“Nantinya, pembanguan jalur ini diharapkan akan bisa memecah kepadatan lalu lintas, terutama di jalur-jalur Patung Diponegoro-Tembalang-Jangli dan Dr. Wahidin. Kita cek jalur Undip ke Jangli progresnya sudah sesuai target yaitu, berjalan 20%. Perkiraan nanti, pada bulan Desember bisa selesai. Sementara, untuk anggarannya sendiri sebesar Rp. 27 Miliar. Mohon doanya agar lancar selalu,” tutur Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.
Mengingat, banyaknya proyek pembangunan jalan yang tengah berjalan, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam berkendara di jalan raya. Terutama, karena penyempitan jalan akibat tumpukan material. Pastikan selalu memakai helm, serta mengecek kendaraan dalam kondisi yang prima.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suriyaty menjelaskan, pihaknya sejak awal telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholde, termasuk pihak TMP Giri Tunggal untuk mengantisipasi kendala di tengah pembangunan.
“Untuk yang di depan Taman Makam Pahlawan lancar terus. Hanya kita harus berkoordinasi dengan PLN, karena ada satu tiang PLN yang perlu dipindah. Kalau untuk PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum), kami sudah berkoordinasi dengan Disperkim (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang). Pohon-pohon semua sudah ditangani, tinggal PSU saja untuk yang kabel-kabel di udara,” pungkasnya.
Koresponden : WP – Didik
