Kota Pekalongan -Sebagai upaya untuk mengurangi limbah batik dan pengembangan jenis usaha untuk para pelaku UMKM maupun untuk para pemula, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Pekalongan berkerjasama dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) setempat mengadakan pelatihan Batik Eco-Print di Museum Batik Kota Pekalongan, Jumat (24/12/2021).
Melihat banyaknya keunggulan dari Batik Eco-Print, Srikandi PDI Perjungan yang merupakan Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Hj. Inggit Soraya mencoba menggenalkan Batik Eco-Print kepada masyarakat Kota Pekalongan.

“Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat pengalaman pelatihan Eco-Print bersama para istri Kepala Daerah di Bogor, kemudian saya share di medsos dan ternyata warga Pekalongan banyak sekali yang tertarik dan ingin tahu apa itu Eco-Print, bagaimana caranya dan bertanya kapan diadakan pelatihan di Pekalongan. Alhamdulillah hari ini bisa terealisasi pelatihan Eco-Print kerjasama dengan Dindagkop-UKM,” jelas Inggit.
Menurut Inggit, Batik Eco-Print merupakan salah satu pengembangan craft di Kota Pekalongan dan memiliki potensi yang bagus karena bahan yang digunakan mudah didapat di lingkungan sekitar dan yang paling utama ramah lingkungan.
“Batik Eco-Print berbeda dengan batik cap atau batik tulis karena kalau batik cap atau tulis menggunakan lilin atau malam dalam proses pembuatannya sedangkan ini pewarnaannya murni dari warna alam, dari daun, bunga atau tanaman kemudian ditata di kain, digulung dan dikukus setelah itu mengeluarkan motif atau warna yang sangat cantik,” terang Inggit.
Usai turut mempraktikkan pembuatan Batik Eco-Print, Inggit menyampaikan harapannya, setelah mengikuti pelatihan para peserta dapat mengembangkan, menekuni dan dapat membagi ilmu yang didapat kepada keluarga, teman dan masyarakat sekitar.
“Semoga para peserta tidak hanya sampai sini saja tetapi benar ditekuni untuk usaha, jadi untuk UKM yang sudah berjalan mungkin bisa untuk pengembangan usahanya dan untuk pemula semoga bisa menjadi ide usaha yang baru,” tandas Inggit.
Koresponden: Sang Hadi