Kabupaten Jepara – Kelestarian laut kepulauan Karimunjawa dimanfaatkan kader PDI Perjuangan sebagai potensi menghasilkan nilai ekonomis untuk masyarakat. Penghasilan nilai ekonomis ini didapatkan melalui inovasi pemanfaatan hasil rumput lautnya.
Azis Supriyanto, pria berusia 53 tahun tersebut adalah penduduk asli pulau Karimunjawa yang berasal dari Desa Kemojan, Kec. Karimunjawa, Kab. Jepara. Pak Pri, sapaan akrab dirinya ini juga merupakan salah satu kader Partai yang masih aktif sebagai Wakil Sekretaris Pengurus Anak Cabang (PAC) Kec. Karimunjawa, Kab. Jepara.

Pak Pri mengatakan, “semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia, khususnya di Indonesia, begitu banyak sektor yang terdampak. Lebih lanjut, dulu saya sebelum pandemi Covid-19 seperti ini, saya setiap harinya bekerja sebagai tukang kayu rumah-rumah warga, proyek pembangunan hotel, homestay, ataupun penginapan untuk wisatawan,” katanya.
Sedangkam, pada kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, upah yang diterima Pak Pri mengalami penurunan, yang awalnya 150 ribu perhari, sekarang hanya menjadi 120 ribu perhari. Namun dengan kondisi tersebut justru membangkitkan semangat Pak Pri untuk melakukan inovasi terhadap jenis tumbuhan rumput laut.
Awal mula Pak Pri beralih profesi sebagai petani rumput laut adalah ketika dirinya bersama anggota kelompok petani lainnya membuat proposal pengajuan bantuan bibit rumput laut jenis Cottoni ke Dinas Instansi Pemerintah, lengkap dengan fasilitasnya.
Pak Pri dapat merasakan hasilnya setelah masa panen tiba, dengan menunggu selama 40 hari hingga 50 hari, ditambah 3 hari lagi untuk proses penjemuran. Sehingga setelah itu, Pak Pri bersiap untuk menjual hasil panennya kepada pengepul setempat. Penjualan yang dilakukan Pak Pri berkisar antara 14 ribu perkilo hingga 17 ribu perkilo, tergantung harga di pasaran.
Koresponden : Faozan