Kesederhanaan Figur Ketua DPRD Kabupaten Sragen

0

Kabupaten Sragen – Ketua DPRD Kab. Sragen Suparno, dikenal sebagai pimpinan yang paling sederhana diantara jajaran Pimpinan Legislatif di Jawa Tengah. Hal ini dibuktikan dengan hanya terdapat satu inventaris mobil yang dimiliki oleh Suparno.

Sebelum merintis karir sebagai Anggota DPRD Kab. Sragen pada tahun 2009 lalu, Suparno merupakan pengusaha di bidang kelistrikan dan jasa konstruksi. Namun, setelah terpilih menjadi Anggota Legislatif, Suparno meninggalkan statusnya sebagai pengusaha dan fokus menjadi Anggota DPRD Kab. Sragen.

“Saya tidak punya waktu untuk menekuni usaha, karena saya terlalu lelah. Saya sudah memiliki niat seperti itu, jadi harus bisa menerima konsekuensinya. Kita syukuri saja apa adanya, tidak usah neko-neko. Mobil saya cuma satu dan belum ganti sampai sekarang, yaitu Honda CRV tahun 2009. Mungkin kalau dijual, harganya sudah mengalami penurunan drastis,” tutur Suparno.

Suparno menambahkan, dirinya khawatir terhadap kebijakan yang dibuatnya dapat dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, apabila Suparno tetap menjadi pengusaha. Tidak hanya itu, Suparno juga merasa tidak memiliki waktu luang untuk melanjutkan usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi tersebut.

“Sejak menjadi Anggota DPRD Kab. Sragen pada tahun 2009, saya memang tidak memiliki pekerjaan sampingan. Sebab, sebagai pengusaha tidak boleh terlibat dalam penyusunan anggaran Pemerintah. Maka dari itu, saya harus siap dengan segala risikonya, kalau ingin menjadi orang kaya, jangan menjadi Anggota DPRD, lebih baik menjadi pengusaha saja,” imbuh Suparno.

Suparno menyatakan, bahwa dirinya tidak pernah menambah aset kekayaan selama menjabat sebagai Anggota DPRD Kab. Sragen. Meski sudah duduk di kursi DPRD Kab. Sragen selama 3 periode, serta saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kab. Sragen, Suparno tidak pernah memiliki keinginan untuk mengganti mobilnya dengan yang baru. Menurutnya, pendidikan anak jauh lebih penting daripada menambah aset kekayaan pribadi.

“Dan yang paling penting bagi saya adalah anak saya, bisa membiayai pendidikan anak, serta bisa untuk biaya makan sehari-hari sudah menjadi pencapaian yang baik. Saya memiliki tiga anak, yang dua sudah menikah dan yang satu lagi sedang menempuh pendidikan di UNS (Universitas Sebelas Maret) Surakarta. Saya bersyukur, anak saya yang sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah semester 3 mendapat IPK diatas 3,5. Selain itu, yang paling penting tidak boros, tetap mensyukuri apa yang ada saat ini,” tutup Suparno.

Koresponden: Rafif Akbar & Isa Budi