Kebumen Persiapkan Diri Ekspor Komoditas Pertanian

0
Foto: Ristawati Purwaningsih menerima audiensi Kepala Badan Karantina Pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Cilacap

Kabupaten Kebumen – Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih menerima audiensi Kepala Badan Karantina Pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Cilacap terkait pelaksanaan Merdeka Ekspor, Selasa (27/7/2021).

Merdeka Ekspor merupakan kegiatan untuk mengapresiasi kinerja pemangku kepentingan serta meningkatkan ekspor komoditas pertanian. Sementara itu, pemerintah daerah juga diminta untuk menunjuk dan menugaskan tenaga penghubung atau administrator untuk mengoptimalkan pengoperasian aplikasi bertajuk ‘Indonesia Map of Export’ atau aplikasi peta potensi komoditas ekspor pertanian yang ada di daerah.

Foto: Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih

“Kita sambut baik pembahasan dalam pertemuan ini. Kebumen memiliki potensi dari kekayaan alam yang cukup berpeluang masuk di pasar ekspor. Dari situ kita persiapkan agar bisa diterima oleh negara lain,” jelasnya.

Pada pertemuan itu, diterangkan sebuah aplikasi yang didesain untuk membantu para pengambil kebijakan baik di pusat maupun daerah dalam memetakan secara konkret sentra produksi komoditas pertanian yang diekspor dari setiap provinsi di Indonesia.

Selain itu, fitur sajian informasi ditampilkan secara lengkap dan aktual pada aplikasi ini meliputi trend ekspor komoditi pada setiap sektor negara tujuan, grafik 3 tahun kontribusi daerah terhadap ekspor nasiona, lokasi sentra produksi setiap komoditi potensi pengembangan ekspor setiap provinsi.

Terpisah, Pegiat Tanaman Porang Kebumen, Akif Fatwal Amin menyampaikan, saat ini dirinya bersama petani porang lain sedang menyambut masa keemasan komoditas porang untuk siap ekspor pada 2022 mendatang.

“Kami sedang mengupayakan siap ekspor, mudah-mudahan 2022 Kebumen siap ekspor. Tahun 2022 diprediksi masa keemasan kami. Semoga pandemi Covid-19 di tanah air dan berbagai negara tahun depan telah berlalu,” ungkapnya.

Sejauh ini, di Kebumen tercatat sedikitnya terdapat 80 hektare lahan yang ditanami porang. Wilayah penghasil porang kini didominasi di wilayah Kebumen bagian utara meliputi Kecamatan Karanggayam, Alian, dan Sadang. Meski begitu, ia bersama rekan lain yang tergabung dalam Komunitas Petani Porang mulai merambah di pesisir selatan Kebumen.

“Tahun ini kita sudah mencapai 200 Ton. Kebumen selatan ternyata sudah mulai tertarik seperti di wilayah Puring dan Petanahan,” ucapnya.

Nantinya, porang Kebumen tidak hanya dijual berupa umbi basah melaikan akan diolah menjadi prodak olahan. Pihaknya juga telah membidik negara tujuan ekspor seperti Jepang, China, Vietnam dan Thailand.

“Kita sudah berkordinasi dengan Pemkab Kebumen terkait upaya pengolahan konsumsi menjadi produk turunan. Harganya per kg umbi basah kisaran Rp 6-10 ribu. Biar bernilai jual kita buat inovasi olahan,” pungkasnya.

Koresponden : MH

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here