Kabupaten Pati – Kader PDI Perjuangan Kab. Pati, Sukarno menekuni Usaha Ternak Ayam Pedaging. Sosok inovatif ini juga merupakan Anggota Ranting PDI Perjuangan Desa Klakahkasian, Kec. Gembong, Kab. Pati. Dirinya telah menekuni usaha sebagai Peternak Ayam Pedaging sekitar 12 tahun terakhir. Awal merintis usaha ini tidaklah begitu mudah, karena dirinya harus bekerja dahulu sebagai tukang batu dan kayu. Setelah melihat orang-orang yang punya kandang ayam, akhirnya dirinya tergiur untuk berganti profesi menjadi peternak ayam daging.
Pada prosesnya, Sukarno juga menambah lokasi kandang dari adik-adiknya yang tidak dikelola. Jatuh bangun pernah dirasakan, salah satunya pada awal menekuni usaha ini pernah kesulitan mencari gas pemanas ayam. Namun setelah itu, dirinya mempunyai ide menggunakan kayu bakar, di mana bekas tong minyak diambil baknya untuk kemudian dipotong dan dijadikan tempat membakar kayu yang digunakan untuk pemanas ayam yang masih kecil.

Dalam pengelolaan ini, dirinya mengelola ayam dari PT yang memiliki bibit, obat dan pakan yang sebelumnya sudah dilakukan perjanjian kontrak kerja antar keduanya. Meskipun harga satuan ayam perkilo berbeda-beda tergantung pasar, tetapi sepanjang tahun ini harga perkilo belum berubah. Tentunya dengan adanya Covid-19 memberikan dampak kerugian yang cukup berarti, hal ini disebabkan karena banyak pasar yang tutup dan mengakibatkan penundaan panen.
Sebelum adanya Covid-19 ini, biasanya kapasitas 5.000 ayam habis dalam 5 hari. Selain itu, kerja tidak menentu paling cepat 3 bulan. Namun hal di sisi lain, terkadang fenomena ini memberi keuntungan, dikarenakan adanya kelangkaan dan dikandang tidak tersedia persediaan daging, sehingga harga melambung tinggi. Meski fenomena ini tidak terjadi secara terus menerus sepanjang Covid-19, namun dapat sedikit membantu menutup kerugian besar yang dialami.

Dengan adanya berbagai cobaan yang dialami oleh Sukarno, justru hal tersebut memberinya motivasi dan semangat untuk lebih bekerja dengan giat, sebagaimana hal ini ditegaskan dirinya.
“Dalam menekuni usaha yang sudah kita jalankan jangan sampai pikiran kita goyah, tetapi harus benar-benar kita tekuni. Jangan sampai ketika mengalami rugi kita meninggalkan usaha kita. Karena kesuksesan berawal dari kegagalan, inilah fase dimana perjuangan kita justru harus terus berkobar dan terjaga secara konsisten,” tegas Sukarno.
Koresponden: Miftakhul Qomariyah