Kadar Lusman Tuntaskan Polemik Sedimentasi Saluran Air

0
Foto: Kadar Lusman Memimpin Giat Audiensi

Kota Semarang – Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman menghadiri acara audiensi dengan topik utama pembahasan pengerukan sedimentasi saluran air sepanjang Jl. Jend. Urip Sumoharjo di Balai Kelurahan Wonosari, Kecamata Ngaliyan. Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya adalah Lurah Wonosari, Babinsa, Babinkamtibnas, Warga RT 1-5 Kelurahan Wonosari, Warga Kelurahan Randugarut, dan perwakilan dari PT Sango.

Dalam forum tersebut, Kadar Lusman menerima segala keluhan yang menjadi permasalahan warga terkait pengerukan sedimentasi di Urip Sumurharjo. Di sisi lain, PT Sango dengan CSR-nya juga menyatakan siap untuk meminjamkan alat berat berupa eskavator untuk program tersebut.

Foto: Kadar Lusman Bersama Tokoh Masyarakat dan Perwakilan dari PT Sango

“Setelah kita bermusyawarah bersama, maka konsensus akhirnya tercipta. Pertama kita harus pahami terlebih dahulu bahwa kepentingan umum harus diutamakan di atas apapun. Dalam konteks ini, maka harapan masyarakat itulah yang harus diwujudkan. Kemudian, setelah berdiskusi dengan PT Sango, pihak managemen siap untuk membantu. Mereka akan menerjunkan alat berat untuk pengerukan sedimentasi. Ini bukti bahwa private sector juga punya komitmen untuk hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.

Adapun kendala yang ada saat ini berkaitan dengan PJM serta aksesibilitas untuk ekskavator dalam proses pengerukan sedimentasi. Meskipun demikian, Kadar Lusman menegaskan bahwa konsensus yang telah ada ini harus tetap diaktualisasikan. Untuk hal teknis, ia meminta PT Sango dan perwakilan masyarakat supaya membuka komunikasi agar permasalahan utamanya dapat segera teratasi.

“Karena ini sifatnya CSR, bukan kebijakan dari pemerintah, maka kualitas proses pengerjaannya memang harus dipantau. Tapi setidaknya ini adalah langkah konkret yang harus diapresiasi, supaya ke depan tidak ada lagi genangan air yang menjadi masalah bagi warga. Untuk akses ekskavator sampai titik yang menjadi pusat sedimentasi juga harus dibahas lebih lanjut teknisnya oleh pihak PT Sango dan perwakilan dari masyarakat, sehingga harapannya konsensus malam ini benar-benar bisa direalisasikan secara komprehensif,” papar Kadar Lusman.

“Sedimentasi yang ada ini faktanya mengurangi tempat penyerapan air sehingga akan meluap ke jalanan. Untuk itu, proses pembenahan saluran ini tidak boleh hanya di bagian hulu saja, tetapi bagian hilirnya juga harus dibenahi. Harapannya setelah dilakukan pengerukan ini, maka air yang tumpah ke jalan dan rumah warga di sepanjang Wonosari yang terendam dapat segera teratasi,” pungkasnya.

Koresponden : WP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here