Kabupaten Temanggung – Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang membentuk keadiluhungan peradaban. Satu-satunya social climbing dalam pergerakan status serta peranan masyarakat adalah dengan aspek pendidikan yang dijalankan dengan optimal. Pendidikan juga merupakan bagian penting dari fungsi sekunder negara, sehingga oleh The Founding Father Bangsa Indonesia hal ini dicantumkan dalam Pembukaan dan Batang Tubuh konstitusi negara, yaitu UUD 1945.
Di Indonesia sendiri, momentum Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Hal ini tidak terlepas dari sisi historis, utamanya terkait sinergitas Ki Hajar Dewantara yang memberikan kontribusi positif terhadap kapasitas intelektual masyarakat. Sebagai bentuk apresiasi atas sinergitas positif ini, akhirnya pemerintah menetapkan tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara ini sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Era disrupsi yang terjadi akibat transformasi pola pikir masyarakat aktual ini menjadi tantangan baru bagi dunia pendidikan. Munculnya teknologi mutkahir dengan sistem digitalisasi sudah semestinya dioptimalkan guna peningkatan kapasitas kompetensi dan kapabilitas generasi muda melalui dunia pendidikan. Platform internet harus dipandang sebagai saluran memperoleh ilmu pengetahuan yang infomatif, tentu dengan mengedepankan selektivitas website serta filterisasi terhadap local genius masyarakat.
Ketika dunia digital yang mempengaruhi pola pendidikan ini disalahgunakan, dampaknya dapat dipastikan akan memberikan efek regresif bagi perkembangan sebuah negara. Arus informasi palsu serta menyinggung isu sara ini jikalau terus dibiarkan bisa memicu dekadensi moral bagi pemuda. Dengan demikian, sosok pemuda di era aktual ini dalam rangka memaknai Hari Pendidikan Nasional tentu harus berparadigma terhadap dua aspek, yaitu progresif melalui optimalisasi teknologi serta konservatif terhadap tata nilai dan norma yang menjadi landasan hidup bermasyarakat.
Salah satu Kader Juang Kabupaten Temanggung bernama Ella Nurniasaih memberikan pandangan tentang pentingnya optimalisasi penggunaan teknologi dalam rangka memajukan dunia pendidikan. “Era Pandemi Covid-19 memberikan efek yang fundamental khusunya bagi di bidang pendidikan. Kebijakan physical distancing mesti diterapkan oleh segenap elemen masyarakat termasuk para guru dan murid dalam rangka melakukan proses pembelajaran. Oleh karena itu, teknologi mempunyai peran yang sangat signifikan dalam rangka menjaga keberlangsungan proses belajar, utamanya melalui internet,” tutur Ella ditemui di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak. Minggu (02/05/2021).
Lebih lanjut, Ella juga menuturkan tentang pentingnya pemuda untuk memperhatikan tata nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Bagi Ella, dunia pendidikan yang ideal bukan hanya sebatas menciptakan kompetensi dan kapasitas semata, akan tetapi karakter dalam diri seorang peserta didik menjadi aspek utama yang harus ditekankan dan diaktualisakan.
“Pendidikan bukan hanya tentang menciptakan manusia pintar, terlebih saat ini kita menyongsong era Revolusi Industri 4.0. Peserta didik bukan komoditas Iron Stock yang dapat dikomersialisasikan. Kita tidak boleh melupakan peradaban bangsa yang tercermin dalam tata nilai dan norma. Menjadi manusia yag cerdas harus diimbangi dengan karakter yang baik, jangan sampai keahliannya ini disalahgunakan serta bertentangan terhadap tata nilai dan norma masyarakat,” pungkas Ella.
Koresponden: Enggar dan Zidan