Kabupaten Temanggung – Ketika dalam pemuda tumbuh keinginan positif, maka nasib Bangsa ke depannya tentu akan mengalami sebuah progresivitas. Sebaliknya, ketika pemuda memiliki budaya yang negatif serta tidak adanya kemampuan diri dalam memperbaiki realitas sosial, tentu nasib Bangsa akan berada di jurang kehancuran.
Komunitas Juang yang berada di bawah naungan DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah pada hakekatnya adalah jawaban sebagai wadah yang mengakomodasi pemuda guna membangun bangsa dan negaranya di masa yang akan datang nantinya.
Ditempa Karakter, Kompetensi, dan Kapasitasnya, seorang Calon Kader Komunitas Juang bernama Muhammad Ichsanudin akhirnya mempunyai inisiatif untuk ikut Melu Memayu Hayuning Bawno. Salah satu tindakan nyatanya adalah dengan mengikuti program Duta GenRe yang berada di bawah naungan BKKBN.
Program ini nantinya akan menghasilkan output berupa terciptanya pemuda pemudi yang memiliki daya kreativitas dan inovasi dalam rangka membangun negeri. Melalui keterlibatan tersebut jelas dampaknya akan memberikan efek luar biasa bagi eksistensi Bangsa di kancah percaturan global.
Ditemui di kediamannya yang beralamat di Mojosari, Kec. Bansari, sosok yang kerap dipanggil Ichsan ini menuturkan jikalau langkahnya tersebut merupakan bentuk realisasi atas Misi Korps Komunitas Juang.
“Wadah yang mengakomodasi pemuda bernama Komunitas Juang ini membuka mata saya tentang pentingnya sosok pemuda dalam membangun bangsa dan negara. Oleh karena itu, saya berpartisipasi dalam program Duta GenRe sebagai bentuk dedikasi saya kepada masyarakat, utamanya pemuda di wilayah Kab. Temanggung. Saya harap materi yang didapatkan di Komunitas Juang ini dapat saya sebarluaskan kepada pemuda, sehingga banyak yang tersadarkan dan tercerahkan,” papar Ichsan, Minggu (30/5/2021).
Sosok Ichsan juga memberikan pandangan terkait dengan fakta dan realitas sosial yang terjadi di era ini. Banyaknya pemuda yang terjerumus ke dalam belenggu narkoba dan pergaulan bebas tentu disebabkan oleh berbagai faktor.
“Hal utama yang kemudian menjadi pemicunya adalah kondisi lingkungan yang tidak progresif. Budaya westernisasi yang masif menyebabkan mereka kehilangan jati diri. Ketika hal ini tidak dapat disikapi dengan cepat dan tepat, tentu dampaknya bisa menyebabkan kerusakan moralitas dan tata nilai di dalam diri pemuda,” sambung Ichsan.
Mengetahui pasti akan realitas ini, Ichsan mengajak para generasi muda saat ini agar merefleksikan hakekat pemuda supaya tidak terjebak dalam polemik yang menyebabkan dampak destruktif. Idealnya pemuda adalah terus berkarya dengan kompetensi yang dimilikinya secara kreatif dan inovatif.
“Hal utama yang mesti ditanamkan adalah karakter. Jangan sampai terjadi kehancuran di tengah-tengah kehidupan masyarakat akibat narkoba maupun pergaulan bebas. Jelas hal ini sangat merugikan baik diri sendiri maupun efek dominonya kepada masyarakat secara luas,” pungkas Ichsan.
Koresponden : Enggar