Kabupaten Klaten – Lahan pekarangan kosong yang berada di sekitar rumah ternyata dapat menyediakan kebutuhan pangan, serta dapat menghasilkan pendapatan bagi keluarga di masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Hal tersebut telah dirasakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Joho, Kecamatan Prambanan yang selama Pandemi memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami sayuran dan bahkan untuk berternak.

Sebanyak 18 KWT yang tersebar di berbagai RT dan RW di Desa Joho memberdayakan tanaman sayur seperti terong, kangkung, cabai, serta tanaman obat secara organik. Selain itu, beberapa KWT juga memanfaatkan pekarangan rumah untuk berternak ikan lele dan ayam joper. Menariknya, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan, beberapa KWT yang ada di Desa Joho juga mampu menghasilkan pendapatan sampai dengan jutaan rupiah dari hasil memanfaatkan pekarangan tersebut.
“Salah satunya adalah KWT Bersemi, tiap dua bulan sekali dapat memanen ayam,serta dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp. 6.000.000,-. Selain itu, tanaman sayuran dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 500.000,- setiap bulannya, belum lagi hasil dari budidaya ikan. Pemanfaatan pekarangan ini dapat membantu masyarakat,” ungkap Yulis Tanto, Kepala Desa Joho.

Yulis Tanto menambahkan, KWT di desanya telah memanfaatan Maggot untuk mendukung tanaman maupun ternak. Limbah organik masyarakat dapat disulap menjadi pupuk organik dengan memanfaatkan Maggot. Terlebih, Maggot menjadi sumber nutrisi yang tinggi untuk pakan ternak ikan maupun ayam. Dirinya juga menambahkan, semenjak lahan pekarangan dimanfaatkan dengan baik, banyak keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, terutama sayuran.
Sementara itu, Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani secara langsung meninjau dan berkebun di salah satu pekarangan belakang Kantor Desa Joho. Di tengah pekarangan yang penuh dengan tanaman sayur, Hj. Sri Mulyani turut menanam terong, serta memberi makan lele. Hj. Sri Mulyani juga memberikan apresiasi terhadap peran masyarakat Desa Joho yang memanfaatkan lahan pekarangan dengan baik, terlebih di tengah situasi Pandemi Covid-19.
“Saya senang tehadap ibu-ibu yang kreatif dalam memanfaatkaan lahannya untuk ditanami sayuran. Selain hasilnya untuk dikonsumsi sendiri, juga dapat menambah pendapatan. Hal tersebut sangat luar biasa. Telebih, apabila kegiatan ini dapat dilakukan serentak oleh ibu-ibu PKK, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun tingkat desa,” tutur Hj. Sri Mulyani, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Klaten.
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kab. Klaten, Widiyanti menjelaskan, Pemerintah Kab. Klaten telah menggelontorkan dana sebesar Rp 1,253 Miliar untuk kegiatan peningkatan, optimalisasi pekarangan dan pengembangan rumah pangan lestari yang akan dilaksanakan di 49 KWT yang berada di Kab. Klaten. Selain itu, Pemerinta Provinsi Jawa Tengah juga memberikan dana sebesar Rp 390 juta untuk pemanfaatan pekarangan di 34 KWT yang berada di Kab. Klaten.
Koresponden : Wawan dan Ega