Kota Semarang – Menyikapi angka kasus Covid-19 yang terus mengalami lonjakan, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mulai hari ini, Selasa (22/06/2021) akan menutup sementara tempat-tempat hiburan yang ada di Kota Semarang.
Tak hanya itu saja, jam operasional tempat-tempat usaha seperti warung makan, restoran, cafe, pusat perbelanjaan yang pada aturan PKM terakhir boleh buka sampai jam 22.00 WIB kini diperketat hanya boleh beroperasi sampai jam 20.00 WIB.
Menurut Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang itu, pertambahan kasus Covid-19 di Kota Semarang dari angka 300-an kasus kini meningkat sudah 700%.
“Kalau dari pertambahan penderita hari ini mencapai 1.992 maka lonjakan kasus Covid ini sudah luar biasa. Dari awalnya 300 sekarang sudah bertambah 700%,” tutur Hendi saat konferensi pers di kantornya, Senin (21/06/2021).
Maka berdasarkan hasil rekomendasi dari Ketua Satgas Covid-19 Jawa Tengah yang disampaikan oleh jajaran Pemprov Jateng, dan juga berdasarkan rapat di Pemerintah Kota Semarang, maka akan diberlakukan penyesuaian PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Sementara semua tempat hiburan akan ditutup. Tempat hiburan yang dimaksud, yaitu karaoke, spa, Semarang Zoo, gedung bioskop. Semua aktivitas tempat hiburan diminta harus ditutup. Ini berat tapi memang harus kita lakukan karena jumlah penderita Covid sudah semakin banyak, kemudian warga sudah mulai kesulitan mencari tempat tidur di rumah sakit.
Poin selanjutnya, yaitu bagi restoran diperbolehkan menerima pengunjung dengan catatan tidak melebihi kapasitas 50% dan disertai pengaturan jarak pengunjung. Meski demikian, Hendi menghimbau masyarakat sebaiknya melakukan pemesanan takeaway daripada makan di tempat.
Poin keempat, meminta perusahaan untuk melakukan pengaturan jam masuk pekerja. Sebagai upaya agar tidak terjadi kerumunan di tempat kerja, Hendi menghimbau semua perusahaan di Kota Semarang untuk mengatur jam kerja yang bisa dibuat shift atau bergiliran, atau dengan sistem WFH (Work From Home).
“Kami juga menyampaikan kepada seluruh perusahaan swasta yang masih beraktivitas di Kota Semarang supaya bisa mengatur jam kerja dengan baik. Kalau di tempat kami ada istilah Work From Home kalau di industri atau perusahaan swasta yang lain bisa dibatasi misalnya yang awalnya satu shift bisa dibuat dua shift, atau Work From Home akan lebih baik,” imbuhnya.
Pihaknya juga ingin perangkat daerah dan masyarakat mengaktifkan kembali Kampung Siaga Candi Hebat di masing-masing RT dan RW. Kegiatannya akan disupervisi oleh lurah dan camat. Intinya membantu warga yang sedang isolasi mandiri.
“Meskipun keputusan dari ketua Satgas Covid Propinsi tadi menyampaikan untuk segera dibuat tempat isolasi terpusat, jadi yang isolasi Mandiri ini perlahan-lahan akan diminta untuk karantina terpusat. Ini sedang kita coba dengan tambahan 400 tempat tidur,” tandasnya.
Koresponden : Didik