Kota Semarang – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Mas Hendi mengaku prihatin dengan adanya suasanya politik pasca disahkannya UU Cipta Kerja tersebut, Jumat (9/10/2020).
Hal ini disampaikan ketika jajaran struktural DPC PDI Perjuangan Kota Semarang mengikuti rapat virtual yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Dalam rapat virtual ini diikuti oleh Ketua dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan se-Jawa Tengah. Salah satu bahasan penting dari rapat virtual ini yaitu menyikapi isu politik nasional pasca disahkannya UU Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020 lalu.
“Kalau kami melihat apa yang sedang dilakukan Pemerintah dalam hal ini Presiden adalah baik, yaitu untuk melakukan percepatan investasi. Saya pribadi cukup prihatin bahwa ternyata didalam sebuah niatan Pemerintah untuk membuat investasi berjalan dengan baik dan lancar, disalahartikan oleh beberapa kelompok. Bahkan aksi ini ditumpangi seolah-olah niatan Pemerintah itu hanya menguntungkan salah satu pihak saja, padahal tidak demikian,” ungkap Mas Hendi.
Dengan adanya perusakan kantor Partai dan simbol Partai di beberapa daerah, maka DPC PDI Perjuangan Kota Semarang harus bersikap dengan cara merekam dan melaporkan apabila ada orang yang tertangkap basah melakukan tindakan anarkis. Selain itu harus melakukan upaya segera dengan mensosialisasikan dan mengklarifikasi berita tentang UU Cipta Kerja yang diplintir.
“Jadi nanti kalau kita menemukan orang yang tertangkap basah melakukan tindakan anarkis yang merugikan Partai kita, langsung saja difoto dan dilaporkan. Intinya nanti kalau ada yang anarkis di Kota Semarang, akan kita kejar sampai ketemu. Karena sejatinya, adanya produk hukum ini adalah untuk mewujudkan percepatan iklim investasi di negeri ini,” tambah Hendi.
Sementara itu ditemui ditempat berbeda, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Kadarlusman atau yang akrab disapa Pilus menjelaskan, bahwa DPC PDI Perjuangan Kota Semarang memerintahkan kepada staf DPC untuk tetap standby di kantor dan jangan membiarkan kantor dalam keadaan kosong.
Koresponden : Didik S – Pangestika RP