Hari Perdamaian Internasional, Momentum Mengaktualisasikan Nilai Gotong Royong

0
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Temanggung, Yunianto

Kabupaten Temanggung – Setiap tahunnya, tanggal 21 September dikenal sebagai Hari Perdamaian Internasional. Momentum tersebut tentunya merefleksikan terhadap upaya dari seluruh bangsa dan negara dalam rangka membentuk harmonisasi di segala sendi serta sektor kehidupan.

Hari Perdamaian Internasional, tentunya memiliki relevansi dengan nilai kegotong-royongan yang menjadi konsepsi Soekarnois. Bagaimanapun juga, manusia memiliki aspek keberagaman baik yang bersifat primordial maupun konstruksi sosial. Hakikat tersebut mesti disikapi dengan bijak, yakni dengan menanamkan nilai-nilai toleransi dalam rangka membangun stabilitas sendi kehidupan masyarakat.

Selaras dengan hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Temanggung, Yunianto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menanamkan dan memupuk toleransi.

“Indonesia adalah negara yang plural dan majemuk. Beragam karena aspek primordial maupun konstruksi sosial adalah warna tersendiri bagi kita untuk merajut persatuan dan kesatuan. Melalui momentum Hari Perdamaian Internasional ini, mari kita tingkatkan toleransi. Kita beragam bukan berbeda. Keberagaman adalah nuansa untuk bergotong-royong membangun bangsa dan negara,” ungkapnya, Selasa (21/9/2021).

Yunianto yang juga Ketua DPRD Kabupaten Temanggung mengharapkan seluruh elemen masyarakat bisa berperan aktif dalam meningkatkan soliditas dan solidaritas sosial. Langkah ini merupakan bentuk refleksi dari nilai-nilai “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” sebagaimana Sila Ke-dua dalam Pancasila. Ketika hal tersebut bisa dilaksanakan secara komprehensif, maka tentu akan menstimulasi bagi lahirnya progresivitas kehidupan masyarakat.

“Kita tengah menghadapi polemik Pandemi Covid-19 yang merenggut jiwa dan melumpuhkan roda perekonomian masyarakat. Untuk itu, mari kita bergotong-royong untuk mengentaskan polemik ini. Sekali lagi kita bukan berbeda, tapi beragam. Ego personal, kelompok, dan sektoral harus kita singkirkan. Jiwa kemanusiaan yang mesti kita tumbuhkan dalam rangka memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tutupnya.

Koresponden: Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here