Kabupaten Kebumen – Potensi kekayaan bentang alam di Kab. Kebumen tentunya tak bisa dipandang sebelah mata. Eksistensi komoditas kopi yang kini menjadi trend masyarakat untuk di konsumsi kini mengiringi berbagai aktivitas masyarakat yang mesti dioptimalkan dengan baik.
Kebumen sendiri memiliki potensi olahan kopi baik di wilayah pegunungan bagian utara maupun wilayah sepanjang pesisir. Kopi Kebumen sejatinya sudah dikenal oleh lapisan masyarakat termasuk mengisi segmen pasar mancanegara.
Berangkat dari hal tersebut, Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih gegap gempita berkomitmen mencoba mengambil peluang agar kopi khas Kebumen dapat membumi di belahan wilayah.
Ristawati secara eksplisit mengunjungi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Kab. Jember, Jawa Timur. Dirinya berkeinginan untuk melihat mekanisme pengembangan komoditas secara inklusif.
“Semoga apa yang kami lihat di sini bisa di terapkan di Kab. Kebumen. Karena kondisi alam memang mendukung untuk hasil pertanian jenis kopi,” ujarnya. Sabtu, (22/11/2021).
Menurut Ristawati, sudah saatnya produksi Kopi Kebumen mampu menjangkau dan menjawab kebutuhan pasar. Ia pun mendorong masyarakat di wilayah utara dan selatan Kebumen mencoba untuk menanam kopi.
“Konteks kelestarian lingkungan bisa saja menanam kopi. Selain berwawasan lingkungan tapi juga bernilai ekonomi bagi masyarakat. Kalau ini masif banyak yang melirik,” jelasnya.
Lebih lanjut, citarasa dan aroma khas Kopi Kebumen juga dinilai tak jauh berbeda dengan kopi unggulan daerah lain. Justru di Kebumen masih terdapat produsen kopi yang mempertahankan proses pengolahan menggunakan cara sederhana dan manual.
“Kita punya Kopi Gemplong di Karanggayam. Ada juga Kopi Yuri di Ambal yang sudah dikenalkan di Eropa. Tradisi olahan pakai alat seadanya justru jadi daya tarik tersendiri,” pungkasnya.
Koresponden : Red