Kota Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Mas Hendi menuturkan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sedikit banyak telah memberikan dampak di Kota Semarang. Pihaknya bahkan menyebut, sebagian masyarakat menyampaikan kegelisahan dan kecemasan terkait adanya wabah tersebut. Namun, Mas Hendi meyakini bahwa, kecemasan tersebut muncul karena adanya informasi yang kurang tepat beredar di masyarakat. Hal itulah yang kemudian menjadi perhatiannya, terlebih dengan datangnya Idul Adha 1443 H/2022 M.
Salah satu upaya yang dilakukan Mas Hendi adalah dengan mendukung Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban bersama dengan Dewan Masjid Indonesia Kota Semarang beberap waktu lalu. Menurutnya, melalui pelatihan yang dilakukan, pihaknya meyakini, bahwa kegiatan penyembelihan dapat dipastikan lebih aman dan sehat, karena disupervisi langsung oleh Dinas Pertanian. Mas Hendi berharap, upaya tersebut dapat menjadi jawaban atas kecemasan masyarakat terhadap PMK.

“Pelatihan penyembelihan hewan kurban bagi takmir ini menjadi hal yang penting. Para takmir ini, setelah mendapat pemahaman dari Dinas Pertanian, dari tim Juru Sembelih Halal (Juleha), ulama, maupun akademisi bisa meneruskan informasi yang tepat ke masyarakat. Dengan demikian, hewan kurban yang disembelih, serta dibagikan kepada masyarakat benar-benar halal dan toyyib,” tutur Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.
Mas Hendi menambahkan, terkait PMK, Kota Semarang telah mendapatkan alokasi vaksin. Meskipun belum menyeluruh, namun Dinas Pertanian telah melakukan upaya, agar wabah PMK tidak meluas.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, Achmad Fuad menjelaskan, pelatihan penyembelihan hewan kurban tersebut diikuti oleh takmir utusan Pengurus Cabang DMI se-Kota Semarang. Masing-masing kecamatan mengirimkan 6 utusan dikalikan 16 Kecamatan, sehingga total peserta ada 80 orang.
Pihaknya juga mengungkapkan, kegiatan tersebut digelar untuk membekali, serta memberikan kompetensi tentang penyembelihan hewan kurban kepada para takmir, dan juga panitia penyembelihan hewan kurban di Kota Semarang. Pelatihan yang dilakukan tidak hanya berkutat pada teori saja, namun juga praktek.
“Dari pelatihan ini, para takmir dan panitia yang mendapat amanah hewan kurban, pada pelaksanaanya nanti sesuai syariat Islam, dengan memperhatikan kesehatan hewan dan juga kebersihanya. Jadi, daging yang didistribusikan kepada masyarakat benar-benar halalan thoyyiban (Halal dan bagus),” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur meyakini, melalui pelatihan penyembelihan yang dilakukan, para takmir, serta panitia kurban dapat lebih jeli dalam memilih Sapi, maupun Kambing yang benar-benar sehat.
“Saya berharap, setelah digelarnya pelatihan tersebut, prosedur panduan penyembelihan hewan kurban di masa wabah PMK sesuai surat edaran Wali Kota Semarang dapat benar-benar dijalankan. Semoga, pelaksanaan kegiatan penyembelihan kurban tahun ini berjalan dengan baik, sukses, aman dan penuh berkah,” pungkasnya.
Koresponden : WP – Didik