Kabupaten Semarang – Pemkab Semarang, bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM menjalin kerjasama untuk membangun Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM). Pembangunan tersebut dilaksanakan di lokasi bekas gedung PIKK Desa Lopait, Kecamatan Tuntang. Pembangunan tersebut dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022, senilai lebih dari Rp. 7 Miliar.
Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., mendukung penuh rencana pembangunan tersebut. Menurutnya, hal ini akan berdampak positif kepada para pelaku UMKM di Kab. Semarang. Ngesti mengungkapkan, hal teersebut merupakan rencana lamanya, yaitu untuk membangun UKM Center.


“Terkait pengembangan produk UKM, kami juga menggagas pembuatan rumah kemas yang bertujuan untuk menjamin mutu produk olahan UKM dengan kemasan yang baik dan higenis. Jadi, bisa saja nanti makanan Gecok Kambing dapat diawetkan dengan kemasan yang baik, sehingga tahan lama, sekaligus dapat diekspor,” tutur Ngesti Nugraha, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Semarang.
Sementara itu, Deputi Menteri Koperasi UKM, Siti Azizah saat beraudiensi dengan Ngesti Nugraha di Ungaran, Jumat 8 April 2022 menerangkan, PLUT KUMKM ditargetkan dapat beroprasi pada November tahun ini. Saat audiensi, dipaparkan pula desain rencana pembangunan PLUT KUMKM oleh Kepala Diskumperindag Kab. Semarang, Heru Cahyono.
“Menurut saya, desain yang dibuat sangat menarik dan cocok untuk pengembangan usaha kecil dan menengah. Hal ini bisa menjadi pilot project pengembangan kegiatan PLUT KUMKM di tanah air,” jelas Azizah, yang didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati.
PLUT KUMKM sendiri telah dilaksanakan oleh Kemenkop UKM sejak tahun 2013 lalu. Dalam hal ini, UMKM dinilai memberikan sumbangan signifikan bagi ekonomi Indonesia di saat krisis termasuk saat Pandemi Covid-19 saat ini. Usai audiensi, acara dilanjutkan dengan peninjauan calon lokasi pembangunan PLUT KUMKM di Lopait Tuntang.
Koresponden : Black