Kabupaten Banjarnegara – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Sri Ruwiyati bersama Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi (DISPORAPAR) Jawa Tengah menggelar kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.
Acara yang dilaksanakan di The Pikas Madukara, dihadiri Hj. Sri Ruwiyati, S.E., M.M., Budi Santoso, S.E., Staf Bidang Kepemudaan perwakilan Disporapar Jawa Tengah, beserta jajarannya, Syarief Aryfa’id, selaku Direktur Lembaga Strategi Nasional (LSN), Wahju Djatmika, AL.BS, S.E., Ketua PA GMNI Kab. Banjarnegara, Ismawan Setya Handoko, S.E., Ketua DPRD Kab. Banjarnegara, Wachyu Hidayat, selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Banjarnegara, Marno, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Banjarnegara, Dispermades, Baperlitbang Kab. Banjarnegara, serta 21 Kepala Desa dan Sekretaris Desa dari 4 kecamatan di Kab. Banjarnegara.

Kegiatan ini terbagi menjadi 2 sesi, yakni, wawasan kebangsaan dan diskusi dengan materi membedah RPJMDes, serta RKPDes 21 Desa di 4 Kecamatan.
Dalam kesempatan itu, Hj. Sri Ruwiyati menyampaikan, pemahaman tentang wawasan kebangsaan ini harus sampai pada tokoh masyarakat di desa, melalui peran Kepala Desa dan jajarannya. Sebab, saat ini banyak terjadi masalah sosial di lingkungan masyarakat.
Terlebih, di era keterbukaan publik seperti saat ini, masyarakat dapat mengakses segala informasi yang tidak sedikit informasi tersebut justru dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk juga terkait masalah BUMDes.
Diharapkan, dalam setiap penyusunan program kegiatan di desa, didalamnya ada unsur-unsur tentang pembangunan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Ekomomi, kesejahteraan masyarakat yang dapat memperkuat pembangunan mental jiwa kebangsaan masyarakat desa.
“Saya berharap, melalui forum ini, dapat terbangun komunikasi yang lebih baik di lintas desa untuk merencanakan program bersama dalam sebuah kawasan desa yang mempunyai ciri-ciri yang kuat tentang wawasan kebangsaan. Saya juga berharap, 21 desa yang terbagi menjadi 5 kawasan, menjadi pilot project terbentuknya desa kawasan di Kab. Banjarnegara,” tuturnya.
Sementara itu, Syarief Aryfa’id, S.IP, selaku Direktur Lembaga Strategi Nasional Indonesia menyampaikan, wawasan kebangsaan yang sebenarnya adalah sebuah pengetahuan besar (saripati), bagaimana setiap warga negara memahami tentang wawasan kebangsaan. Dalam hal ini, semua warga negara memiliki tanggung jawab, serta komitmen menjaga keutuhan NKRI.
“Tentunya kita harus mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari segala suri tauladan yang ada di Pancasila, yakni, mulai nilai-nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai keadilan, kemanusiaan dan seterusnya,” jelasnya.
Syarif menambahkan, hal ini semua harus dipraktekan dalam tataran kehidupan masyarakat, baik dalam bersosial ekonomi, berbangsa dan bernegara. Kemudian dalam konsep sebagai nation state, wawasan kebangsaan menjadi ideologi pemersatu atau sebuah peta jalan dalam menjaga keutuhan NKRI.
Koresponden : Chrisna