Kabupaten Sukoharjo – Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, S.E., M.M., menyampaikan Pengantar Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD Tahun 2021 dalam Rapat Paripurna DPRD. Rancangan Perubahan APBD 2021 tersebut berpedoman pada Perubahan Kebijakan Umum, serta Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan APBD 2021, Rabu (18/8/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Etik Suryani menyampaikan adanya kenaikan Pendapatan Daerah, antara yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, serta dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Kenaikan pendapatan tersebut sebesar Rp. 64.961.463.600 (3,32%).
“Kenaikan pendapatan daerah antara lain, berasal dari PAD sebesar Rp. 73.941.209.600, Pendapatan Transfer berkurang Rp. 7.715.347.000. Selain itu, juga berasal dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp. 1.264.399.000,” jelasnya.
Sementara, lanjut Etik, untuk belanja sebelum perubahan sebesar Rp. 2.247.461.474.000. Sedangkan, setelah Perubahan menjadi Rp. 2.352.556.209.600. Dengan kata lain, ada penambahan sebesar Rp. 105.094.735.600. Penambahan tersebut pada jenis Belanja Operasi sebesar Rp. 102.832.027.894 yang terdiri atas, Belanja Pegawai berkurang Rp. 33.786.898.777, Belanja Barang dan Jasa bertambah Rp. 130.796.512.271, Belanja Subsidi berkurang Rp. 4.941.802.000, Belanja Hibah bertambah Rp. 358.378.300, serta Belanja Bantuan Sosial bertambah Rp. 10.405.838.
“Belanja Modal berkurang sebesar Rp. 9.110.305.902, Belanja Tak Terduga berkurang Rp. 8.664.126.992. Sedangkan untuk jenis Belanja Transfer bertambah sebesar Rp. 20.037.140.600. Dari sisi pembiayaan, dari Silpa Tahun 2020 sebesar Rp. 358.453.599.000 sudah dialokasikan dalam APBD 2021 sebesar Rp. 318.320.327.000, sehingga ada penambahan Rp40.133.272.000. Pada sisi Pengeluaran Pembiayaan, tidak ada penambahan atau pengurangan dari Penetapan APBD 2021,” tutup Etik, yang juga Kader PDI Perjuangan Sukoharjo.
Koresponden : Sony – Sangwang