Kabupaten Banyumas – Bagi mantan Anggota DPRD Kab. Banyumas periode 2009-2014, hal yang paling membahagiakan adalah dapat membantu sesama, maka membuatnya gencar melaksanakan gerakan sosial di masyarakat. Kendati demikian, pihaknya bertekad untuk memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan sosial, agar tepat sasaran. Hal tersebut dituturkan oleh Komandan Tempur Elektoral Bintang Dua dapil 5 Kab. Banyumas, pengampu Kec. Kedungbanteng, Eni Marheni, Minggu (30/4/2023).
“Saya ingin membantu masyarakat yang tidak mampu lebih luas lagi,” tuturnya.
Eni yang sejak masih remaja mengikuti jejak politik ayahnya, yang juga merupakan salah satu sesepuh Partai, Adi Sucipto Tarso, yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Banyumas, Bidang Kehormatan Partai, sudah mengenalkan dunia politik sejak dini. Hanya saja dari delapan bersaudara, hanya dirinya yang merupakan satu-satunya anak perempuan dan yang satu-satunya pula tertarik terjun di politik mengikuti jejak sang ayah.
“Saya anak ke-3 dari 8 bersaudara, kakak dan adik-adik saya semua laki-laki, tetapi yang terjun di politik hanya saya,” imbuhnya.
Eni mengaku, pencalonannya kali ini terasa lebih mantap dan dirinya pun bertambah semangat. Dengan sistem Komandan Tempur Elektoral yang diterapkan Partai, dalam pembagian wilayah tempur yang jelas dan tegas, dirinya semakin optimis menjalani kiprah kembali sebagai calon anggota DPRD Banyumas.
Saat ini, sudah terbentuk pasukan Srikandi Marhaen yang beranggotakan lebih dari seratus perempuan dan mereka intensi melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Mulai dari pemberian makanan untuk balita dan ibu hamil, sembako hingga lauk bergizi yaitu ikan.
“Saya tinggal di Desa Beji dan di sini salah satu pusat penghasil ikan, sehingga kita juga harus mengkampanyekan gerakan gemar makan ikan,” jelasnya.
Sementara itu, terkait banyaknya bantuan-bantuan sosial yang tidak tepat sasaran, Eni mengatakan, dirinya siap untuk mengawal bantuan sosial, agar lebih tepat ke sasaran. Mengingat, dirinya menjumpai sendiri banyaknya warga tidak mampu yang tidak mendapat bantuan tersebut, baik bantuan pangan non tunai hingga bantuan Kartu Indonesia Sehat (KIS) ataupun Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Beruntung, partainya mempunyai kepedulian yang besar terhadap pendidikan, hingga melalui Puan Maharani, bantuan untuk anak-anak sekolah yang kurang mampu dan belum mendapatkan KIP, bisa diakomodir melalui Program Indonesia Pintar (PIP). PIP merupakan beasiswa kepada siswa tidak mampu, dengan kurun waktu beasiswa 1 tahun.
“PIP memang jangka waktunya hanya 1 tahun, tetapi sangat membantu anak-anak yang tidak mampu dan tidak mendapatkan KIP. Kita melakukan pendataan di sekolah-sekolah dan kemudian data tersebut kita kumpulkan melalui DPC untuk mendapatkan bantuan dari Mbak Puan,” pungkas Eni, yang juga Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kedungbanteng.
Koresponden : Aim