Kabupaten Magelang – Menjelang akhir tahun di mana intensitas hujan meningkat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magelang mengingatkan masyarakat untuk terus mewaspadai ancaman bencana di musim hujan.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang, Zaenal Mahfud menyebutkan berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Magelang telah terjadi 216 tanah longsor, 237 angin kencang, dan 8 kali banjir.
“Di Kabupaten Magelang banyak wilayah yang rawan longsor sehingga perlu diwaspadai. Angin puting beliung juga perlu diwaspadai, untuk banjir juga ada tetapi tidak terlalu banyak,” katanya, Rabu (30/11/2022).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menyebutkan jika kecamatan yang rawan bencana tanah longsor adalah Salaman, Borobudur, Kajoran, Ngablak, dan Kaliangkrik. Adapun bencana puting beliung berpotensi di semua wilayah. Karenanya, ia menekankan warga di semua wilayah Magelang untuk mewaspadai pohon-pohon tinggi terutama di tepi jalan dan dekat pemukiman.
Zaenal juga mengungkapkan bahwa Pemkab Magelang melalui BPBD saat ini sudah responsif terhadap potensi dan penanganan bencana. Selama ini, DPRD melalui Komisi IV terus berkoordinasi dengan BPBD dan sinergi berjalan baik. Dalam berbagai rapat komisi dengan BPBD, dihasilkan gerakan untuk bersama-sama dengan masyarakat mewaspadai dan menanggulangi bencana alam.
“Ada yang perlu dilakukan oleh warga, yaitu meningkatkan kesadaran diri dan tanggap menjaga lingkungannya. Ini terkait perilaku, perlu diingatkan, perlu memotivasi masyarakat untuk membuang sampah yang benar, tidak di jembatan dan selokan-selokan,” pungkasnya.
koresponden : Ary Kurniawan