Kabupaten Wonosobo – Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2014 Tentang Amanat Kurikulum Muatan Lokal dan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 27 tahun 2021 Tentang Kurikulum Muatan Lokal, hal ini menjadi acuan bagi semua sekolah di Kabupaten Wonosobo untuk menentukan muatan lokal yang akan dimasukan dalam kurikulum sekolah, Rabu (16/3/2022).
Salah satunya adalah SMP Negeri 2 Sukoharjo (Espero) yang mengambil olahan salak sebagai muatan lokalnya. Hal itu dilakukan karena Sukoharjo merupakan salah satu daerah di Kabupaten Wonosobo yang memiliki potensi salak pondoh yang melimpah di mana produksi salak pada tahun 2020 mencapai 54.928 ton sehingga dijadikan pilihan mulok bagi Espero yang diresmikan oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat pada acara Gebyar Espero dan Pentas Seni.

Selain mendorong kearifan lokal, alasan pemilihan pengolahan salak ini bisa memberikan ilmu kewirausahaan siswa-siswi. Mulok pengolahan salak ini nantinya akan masuk dalam mata pelajaran tertentu yang relevan dengan pengolahan Salak.
Harapan ke depan, Mulok yang dipilih dapat benar-benar diterapkan pada peserta didik agar peserta didik dapat merasakan manfaat dari mulok tersebut untuk inovasi atau kreasi produk yang bernilai.
Sementara, Kepala Dinas Dikpora, Tono Prihatono menegaskan setiap sekolah memiliki kebijakan untuk menentukan dan mengimplementasikan mulok masing-masing. Untuk sistem pembelajaran, standar penilaian ataupun silabus tiap mulok yang dipilih sekolah nantinya disesuaikan dengan kebijakan sekolah masing-masing.
Afif Nurhidayat mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada seluruh civitas SMP Negeri 2 Sukoharjo yang sudah bergerak cepat dalam mengimplementasikan kurikulum muatan lokal tersebut.
“Dengan demikian, langkah yang dilakukan oleh SMP Negeri 2 Sukoharjo sudah tepat, sebagai penyambung wawasan para siswa terhadap potensi sumber daya yang ada di sekelilingnya,” ungkap Bupati.
Menurutnya, hal ini juga merupakan komitmen dalam memperkokoh tekad untuk memberdayakan potensi lokal Wonosobo dalam rangka menyukseskan pembangunan baik di tingkat daerah maupun secara nasional.
“Ke depan, saya harap akan muncul pengusaha-pengusaha salak yang inovatif, baik dalam pengolahan produk maupun pemasarannya. Saya berpesan kepada anak-anakku yang saya cintai dan saya banggakan untuk terus bersemangat dalam memperluas wawasan pada konteks potensi lokal ini,” lanjutnya.
“Jadilah pelopor dalam pengembangan dan pemajuan produk lokal sehingga ke depan mampu memperkenalkan keunggulan produk lokal ke jenjang nasional, bahkan internasional. Di pundak kalianlah kemajuan bangsa akan bertumpu. Maka terus belajar dan kembangkan bakat serta minat kalian,” pungkasnya.
Koresponden : Hildan