Buka Festival Jerami Banjarejo, Sri Sumarni Ajak Warga Kunjungi Wisata Lokal

0
Foto: Buka Festival Jerami Banjarejo, Sri Sumarni Ajak Warga Kunjungi Wisata Lokal

Kabupaten Grobogan – Setelah 2 tahun tidak digelar akibat pandemi Covid-19, Festival Jerami Banjarejo yang berlangsung di Desa Banjarejo, Kec. Gabus, Kab. Grobogan tahun ini kembali digelar. Festival dimulai dari 30 September 2022 dan direncanakan akan berlangsung hingga 9 Oktober 2022.

Sabtu (01/10/2022) dalam sambutannya, Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Grobogan, Sri Sumarni mengajak warganya untuk berbondong-bondong mengunjungi dan meramaikan gelaran festival ini.

Foto: Bupati Grobogan bersama Abah Lala

Dia berharap, Festival Jerami Banjarejo mampu menggerakan roda ekonomi masyarakat. Sehingga mampu memberikan efek domino bagi perekonomian masyarakat sekitar, di mana imbasnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

“Masyarakat Kab. Grobogan saya himbau untuk berkunjung di destinasi wisata lokal Kab. Grobogan dahulu. Hal ini diharapkan akan memberikan efek domino, dalam rangka menjadi penggerak roda ekonomi bagi masyarakat. Sehingga perekonomian sekitar dapat tumbuh dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Pada kesempatan itu, Bupati Sri Sumarni juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada segenap masyarakat Desa Banjarejo. Menurutnya, sebagai Desa Wisata, Banjarejo selain memiliki ciri khas sebagai Desa Fosil, juga memiliki nilai lebih, yakni secara rutin menggelar event budaya yang dikemas dengan nama Festival Jerami Banjarejo.

“Nama Banjarejo juga telah mengangkat nama Grobogan. Lebih-lebih dengan event tahunan, yang dikemas dengan nama Festival Jerami Banjarejo,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Banjarejo, Ahmad Taufik menjelaskan, konsep FJB tahun 2022 berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Kali ini menurutnya FJB mengambil tema Peradaban Nusantara yang dihimpun dari beberapa masa kehidupan.

Dalam penutupan, FJB ditegaskan Ahmad Taufik sebagai sebuah festival, di mana kegiatan itu menjadikan jerami dari hasil petani desa setempat untuk dikelola menjadi karya seni bernilai tinggi. Seperti pembuatan replika dan patung fosil, karakter dewa-dewi, karakter hewan, kendaraan, dan aneka bentuk lainnya.

Koresponden : Nanang – Faisal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here