Kabupaten Banjarnegara – Petilasan Kaki Semar di Desa Prigi aset budaya kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Hal tersebut disampaikan Wahju Djatmika,AL.BS, S.E., selaku Komandante Bintang Dua Dapil 1 usai melakukan resik-resik (bersih-bersih) petilasan Kaki Semar di Dukuh Gribig, Desa Prigi, bersama sesepuh dan penggiat budaya di Kecamatan Sigaluh, Rabu (19/10/2022).
Tampak hadir pada kegiatan ini, Ki Prayit, Ki Husodo, Ki Miskal, ketua Yayasan Tlasih Banjarnegara Ki Pujiono dan kalangan muda penggiat budaya dari Kecamatan Sigaluh. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai ajang untuk menjalin komunikasi dan mempererat tali silaturahmi, serta antar sesepuh dan penggiat budaya.

Lebih lanjut, Wahju Djatmika mengatakan, menurut sesepuh yang hadir, petilasan Ki Semar sebenarnya biasa digunakan sebagai tempat berkumpulnya pemangku budaya di Sigaluh. Bahkan, pada hari dan malam tertentu, di tempat yang berlokasi komplek jembatan KA Cagar Budaya Desa biasa digunakan untuk musyawarah para sesepuh.
“Menurut salah seorang juri kunci ‘kuncen’ Ki Miskam petilasan ini merupakan tempat ampiran Eyang Semar atau banyak yang menyebutnya Eyang Selamanik. Petilasan ini berada di pinggiran Sungai Serayu ini sudah berdiri
ratusan tahun yang silam. Awalnya sebuah tetenger saja seperti tulisan Jawa Kuno. Kini di tempat tersebut sudah dibangun sebuah dangau mungil berukuran 2,5 x 5 m2. Di tempat ini pula biasa digunakan sebagai tempat berkumpulnya pemangku budaya di Sigaluh,” tuturnya.
Wahju Djatmika mengapresiasi kegiatan resik-resik Petilasan Ki Semar yang diprakarsai oleh sesepuh dan penggiat budaya di Kecamatan Sigaluh dalam upaya melestarikan budaya yang dimiliki. Ini adalah aset sejarah kearifan lokal masyarakat Banjarnegara, khususnya Sigaluh jadi keberadaannya harus dilestarikan.
“Semoga melalui kegiatan ini pula dapat memberikan contoh bagi generasi penerus, khususnya generasi muda di Kecamatan Sigaluh dan Banjarnegara pada umumnya untuk ikut serta memelihara, mengenal, serta melestarikan kebudayaan yang dimiliki, agar tidak hilang ditelan kemajuan zaman,” pungkas Wahju Djatmika, yang juga sebagai Wakabid Keanggotaan dan Organisasi DPC PDI Perjuangan Banjarnegara.
Koresponden : Crishna