Kota Semarang – Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman menghadiri Upacara Peringatan Hari Jadi Kota Semarang ke-476, Tahun 2023, di Halaman Balaikota Semarang. Hadir bertindak sebagai inspektur upacara Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita. Dalam kegiatan tersebut hadir pula tamu Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming, Anggota Forkopimda Kota Semarang, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim dan Muhammad Afif, Anggota Komisi A, Novi Sukmawati, Budiharto, Anggota Komisi B, Hanik Khoiru Solikha, Subagno Makno, Anggota Komisi C, Trifena Weyatin, dan Wakil Komisi D, Rahmulyo Adhi Wibowo, Kepala OPD Kota Semarang, serta seluruh peserta upacara.
Di hari yang sama, juga digelar Kirab Budaya Dugderan, dengan lebih meriah pasca Pandemi Covid-19. Tradisi yang telah digelar sejak 1881 tersebut menjadi salah satu event pariwisata unggulan Kota Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Mbak Ita mengungkapkan rasa syukurnya atas penyelenggaraan Dugderan tahun 2023 ini. Menurutnya, ada hal berbeda dalam penyelenggaraan Dugderan kali ini, di mana, pada tahun-tahun sebelumnya Wali Kota bertindak sebagai Kanjeng Raden Mas Arya Purbaningrat, kali ini Wali Kota perempuan pertama di Kota Semarang tersebut bertindak sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum.

Dalam kesempatan itu, Mbak Ita juga mengucapkan selamat memasuki bulan Ramadan dan sangat bersyukur karena pasca Pandemi sejumlah kegiatan dapat dilaksanakan tanpa pembatasan.
“Semua kegiatan bisa sepenuhnya dijalani. Ibadah sudah bisa dilaksanakan maksimal 100%. Alhamdulillah, sudah bisa dilaksanakan di masjid, mushola, serta langgar,” tuturnya.
Namun, pihaknya tetap berpesan kepada warga Kota Semarang untuk dapat menyesuaikan dengan protokol kesehatan, seperti cuci tangan, serta memakai masker di tempat keramaian. Mbak Ita juga menekankan, pada intinya, agar warga bisa menjaga diri di masing-masing kegiatan.
Selain itu, Mbak Ita memberitahukan kepada warga, agar tidak melaksanakan buka, maupun sahur bersama di jalan raya. Mbak Ita menegaskan, pihaknya akan menyediakan tempat-tempat untuk kegiatan tersebut. Sebab, sudah ada Peraturan Wali Kota yang melarang hal tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho mengungkapkan, tema Dugderan kali ini adalah ‘Simpul Penguatan Kemajemukan Budaya Menuju Pemulihan Ekonomi’. Tema tersebut mengandung arti kebangkitan perekonomian masyarakat Kota Semarang setelah Pandemi Covid-19 berakhir.
Berbeda dari dua edisi sebelumnya saat Pandemi, pada tahun ini rangkaian acara digelar secara penuh tanpa ada pembatasan. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Pemuda untuk mengikuti kirab. Antusiasme masyarakat untuk menyaksikan pawai Dugderan juga terlihat di Masjid Agung Kauman Semarang dan Masjid Agung Jawa Tengah. Rangkaian Dugderan sendiri telah dimulai pada Senin, 20 Maret 2023 kemarin, dengan karnaval yang diikuti para pelajar SMP di Kota Semarang dan dilanjutkan puncak acara berupa kirab budaya pada Selasa, 21 Maret 2023.
Koresponden : WP – Didik