Kota Semarang – Pada bulan Ramadhan, terdapat satu malam yang istimewa yakni malam lailatul qadar. Malam ini sangat didambakan oleh setiap umat muslim di dunia. Pasalnya, dengan beribadah di malam lailatul qadar akan mendapatkan kebaikan yang lebih baik dari 1.000 bulan. Sebagaimana firman Allah SWT, dalam Al- Quran surah Al-Qadr ayat 3 yang berbunyi “Lailatul qadri khairun min alfi syahrin” artinya Lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan. (Qs. Al-Qadr : 3).
Namun, tidak ada satu orang pun yang tahu kapan datangnya malam lailatul qadar. Berbagai cara dilakukan oleh setiap muslim untuk mendapatkan keutamaan lailatul qadar, khususnya pada malam ganjir di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu malam 21, atau 23, atau 25, atau 27, atau 29, atau di akhir malam Ramadhan.
Berbagai kegiatan dilakukan setiap muslim untuk mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar. Mulai dari i’tikaf di masjid dengan melakukan amalan-amalan shalat sunnah seperti shalat tarawih, tahajjud, hajat, istikharah, taubat, dan witir. Adapun amalan lain yaitu, memperbanyak membaca Al-Quran, berdzikir, mendengar tausiah dan ceramah oleh ustadz atau kiyai.
Sudah sepantasnya kita umat muslim berlomba-lomba dan menyelami makna yang terkandung di malam lailatul qadar. Untuk itu, selama menyambut malam lailatul qadar umat Islam dianjurkan sebanyak-banyaknya melakukan amalan sunah agar tidak melewatkan kesempatan untuk mendapat pahala dan kebaikan. Berikut 3 keutamaan malam lailatul qadar.
Pertama, lailatul qadar lebih baik dari 1.000 bulan. Allah SWT berfirman: “lailatul qadri khoirun min alfi syahrin.” yang artinya malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Qs. Al-Qadr : 3).
Kedua, turunnya para malaikat. Pernyataan ini ada dalam QS Al-Qadr ayat 4 yang artinya: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”. Menurut Al-Imam Al-Qurthubi, setiap lapis langit dari sidratul muntaha, para malaikat turun ke bumi untuk mengaminkan doa-doa umat Islam yang dipanjatkan di malam itu sampai terbit fajar.
Ketiga, malam yang penuh berkah. Allah SWT berfirman: “Inna anjalnaahu fi lailatin mubaarakatin.” Yang artinya sesungguhnya kami menurunkannya (al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. (Qs. Al-Dukahan : 3). Dalam tafsir al-Qurtubi, dijelaskan bahwa yang dimaksud malam yang diberkahi adalah malam lailatul qadar, yaitu malam diturunkannya al-Quran.
Semoga momentum yang berharga dan mulia ini, bisa digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan ketakwaan dan memperoleh keberkahan. Semoga kita mendapatkan ganjaran dan keberkahan atas apa yang telah diusahakan untuk mendapatkan lailatul qadar. Aamiin. Wallahu a’lam bi al-shawab.
Penulis: SFM