Asfirla Harisanto Perjuangkan Aspirasi Wong Cilik

1

Kabupaten Banyumas – Berkeinginan mengangkat taraf hidup wong cilik, meyakinkan Asfirla Harisanto, S.E., untuk melangkah menuju kursi legislatif. Pengalaman hidup pernah merasakan roda di bawah membuatnya mantap untuk berjuang menyampaikan aspirasi masyarakat.

Asfirla mengatakan,”saya pernah merasakan susahnya jadi orang kecil. Bagaimana susahnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang bagus, bagaimana sulitnya memperoleh kemudahan transportasi. Hal-hal seperti itu bukan hal yang mudah bagi wong cilik,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa Bogi tersebut menceritakan pengalaman masa kecilnya. Pada saat itu, pihaknya sakit-sakitan yang membuat orangtuanya harus wira-wiri berobat ke dokter. Bahkan, sepeda motor ayahnya juga harus dijual untuk mengobati sakitnya kala itu.

Kenangan itu demikian membekas, sehingga mendorongnya untuk selalu kritis terhadap masalah kesehatan saat duduk di kursi dewan. Baru-baru ini, pihaknya juga mendirikan Relawan Sosial Asfirla Banyumas (Rela Saba).

Sesuai namanya, komunitas ini diciptakan sebagai wadah untuk membantu masyarakat di bidang sosial. Berbagai kegiatan telah banyak dilakukan seperti misalnya, pemberian bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak bencana tanah longsor di berbagai wilayah di dapilnya Banyumas dan Cilacap.

“Memang sejak menjadi dewan, komisi saya tidak membidangi persoalan sosial kemasyarakatan. Namun, saat turun ke masyarakat, mewakili aspirasi mereka di semua bidang katanya,” imbuhnya.

Pengalaman itu mengajarkannya untuk selalu memegang amanah jabatannya, agar ngawula wong cilik. Saat dia turun ke bawah, perhatian kepada persoalan kesehatan dan pendidikan tidak pernah terabaikan.

Bogi pun menekankan pentingnya fasilitas kesehatan, rumah layak huni, serta pendidikan bagi masyarakat yang terletak jauh dari perkotaan. Bogi jugakerap menyambangi daerah pemilihannya di Jateng 8 yang meliputi, Kab. Banyumas dan Cilacap. Luasan wilayah di Jateng, juga mengajarkan Bogi banyak hal. Salah satu pengalaman yang berkesan saat dia turun ke tengah masyarakat adalah pengobatan gratis.

Tidak jarang Bogi bersua dengan kaum lanjut usia yang benar-benar tidak berdaya dan kurang memperoleh perhatian pemerintah di bidang kesehatan. Jangankan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, mereka juga banyak yang masih tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Pengalaman lainnya adalah saat dia memperjuangkan pemasangan listrik di kawasan Kampung Laut. Selama ini, wilayah tersebut terisolir karena tidak ada listrik. Bogi mendesak Dinas ESDM untuk menyediakan fasilitas listrik untuk 3,000 warga yang tinggal di kawasan tersebut. Akhirnya, Pemprov melalui Dinas ESDM menganggarkan Rp. 125 Miliar.

Politisi yang suka bersepeda ini pun berpesan kepada pemerintah, agar selalu mendahulukan kepentingan masyarakat kecil dalam memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan. Bogi juga mengingatkan, jika masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, serta harus dituntaskan melalui strategi dan kebijakan pembangunan.

Baginya, mendahulukan kepentingan masyarakat kelas bawah lebih penting, karena mereka akan merasakan manfaatnya secara langsung. Sebagai wakil rakyat, Bogi mengakui, jika dia harus selalu dekat dengan konstituennya. Mereka adalah masyarakat yang sudah mengamanahkan tugas keterwakilan kepada dirinya. Terlebih, memperoleh kepercayaan dari masyarakat itu bukan hal yang mudah.

Jenjang karir politik Bogi sepenuhnya memperoleh dukungan keluarga. Dua orang yang menurutnya sangat berpengaruh untuk mengambil keputusan berkarir dalam politik adalah sang ayah dan istrinya. Mereka yang suka memberikan dukungan dan dimintai pertimbangan kalau sedang ada masalah. Di tengah kesibukannya, Bogi tetap meluangkan waktu bersama sang putri, Safira Dewi Maharani. Aktivitas rutin yang tidak pernah dilakukan berdua adalah bermain PlayStation.

“Anak saya suka sekali main PS, kalau melihat saya sedang tidak sibuk langsung diseret diajak main PS. Hal itu menjadi saat paling istimewa kami berdua,” jelasnya.

Menurut Bogi, banyak persoalan yang harus dihadapi dalam dunia perpolitikan. Namun demikian, dukungan dari keluarga membuatnya menjadi politisi tahan banting yang harus selalu siap dengan tempaan dalam kancah perpolitikan

Berdasarkan Keputusan Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan nomor: 25-B/KPTS-DPD/DPP/X/2021 tentang Penyesuaian Struktur dan Komposisi DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah Masa Bakti 2019-2024, Asfirla Harisanto diangkat menjadi Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UMKM, serta menjadi Dewan Pembina di SAWB (Sedulur Aspirasi Warga Banyumas) Periode 2021-2023.

Di awal tahun 2022, tepatnya tanggal 20 Februari, Asfirla Harisanto diberi kepercayaan sebagai Dewan Pembina pada Pengesahan Susunan Pengurus Perkumpulan Sedulur Aspirasi Warga Banyumas (SAWB) Kab. Banyumas yang bernotaris dengan Nomor : 043.1 /SAWB / BMS / II / 2022 untuk Masa Bakti 2022-2025. Bogi mengawali karier legislatifnya di Pemilu 2009, dengan terpilihnya menjadi Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, kemudian menjadi Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah (2011-2012).

Di tengah perjalanan jabatannya di Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, pihaknya sempat ditugaskan di Komisi D DPRD Jawa Tengah yang membidangi Pembangunan. Pada Awal Tahun 2012, karena kepercayaan yang tumbuh untuk memimpin, Bogi dipercaya menjadi Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah sampai akhir periode.

Pada Pemilihan Legislatif untuk periode jabatan tahun 2014-2019, Asfirla Harisanto kembali meneruskan jabatan yang sebelumnya yaitu, menjadi Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah. Pemilu Legislatif tahun 2019, Asfirla Harisanto melalui Dapilnya, yaitu Banyumas dan Cilacap, pihaknya kembali diberikan kepercayaan untuk menjabat Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah. Kemudian, sejak 2021 Bogi mencari tantangan baru di Komisi A DPRD Jawa Tengah hingga sekarang.

Koresponden : Aim

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here